Dua hari yang lalu ketika aku sedang berjalan menuju halte Transjakarta hendak berangkat ke kantor, aku bertemu dengan seseorang yang mampu membuat hatiku berbunga-bunga :). Tak pernah menyangka bahwa aku akan berjumpa dengannya. Pagi itu, dari kejauhan tampak oleh ku seseorang sedang berjalan sendiri. Aku pandangi wajahnya yang berseri, dari waktu pertama aku melihatnya, tak sedikitpun aku menoleh berpaling dari wajah itu...
Jarak antara aku dengan nya semakin dekat, sehingga semakin nyata lah olehku wajah manis itu, terus dan terus kutatap wajahnya hingga dia akhirnya menyadari bahwa sedari tadi aku sedang memperhatikan dirinya. Dan saat itu juga aku berikan senyuman terbaikku untuknya, lalu dia pun berlari-lari kecil tersipu malu dan tersenyum dengan manisnya sambil terus melihat padaku. Duuuuh, manis sekali senyuman itu sehingga mampu membuat hatiku berbunga-bunga :). Dan masih sambil terus memperhatikan langkah-langkah kecilnya tanpa sadar aku pun berucap: ”ya ALLAH andai dia adalah anakku, tentu akan kupeluk dia dengan erat dan kuciumi wajahnya yang polos dan berseri”:). *mupeng mode on*
Itulah peristiwa dua hari yang lalu, pertemuan dengan seorang anak kecil, mungkin umurnya sekitar empat atau lima tahun lah, memakai seragam TK. Pertemuan di pagi itu membuat ku semakin percaya terhadap apa yang sering dikatakan oleh teman-teman sekantor, bahwa setelah mereka memiliki anak, rasanya setiap saat selalu kangen ingin pulang, tak sabar ingin bersua dengan buah hati terkasih. Mereka bilang, betapapun lelahnya karena seharian bekerja di kantor, tetapi bila telah sampai di rumah dan melihat senyuman dari wajah-wajah imut dan lucu itu membuat semua kepenatan hilang tak berbekas. Senyuman polos dan penuh ketulusan itu mampu membuat diri ini lupa akan beban hidup yang seakan tak pernah berhenti menyapa.
Anak-anak memang sumber kebahagiaan, sumber inspirasi dan semangat bagi orang tua, tatapan matanya yang masih murni memberikan pelajaran berarti bagi kita-kita bahwa semestinya hidup ini mampu kita sikapi dengan rileks seperti anak kecil yang tak pernah merisaukan berbagai persoalan hidup. Buat mereka permasalahan hidup itu hanya berlaku on the spot, dengan kata lain hanya pada saat terjadi peristiwa tersebut, tidak dibawa-bawa hingga terkadang membuat makan jadi tak enak, tidur pun jadi tak nyenyak. Padahal coba kita bisa bersikap seperti anak kecil itu ya, mungkin hidup ini tidak akan terasa berat-berat amat. Marilah kita sama-sama belajar dari sikap anak kecil itu.
Assalamu'alaikum,,apa kabar teh..?
ReplyDeleteWaduh teh kenapa pake chaptcha...jadinya ribet diriku...senangnya emang sama anak kecil..buruan teh nikah..eh udah nikah belum ya?mangap..
ReplyDeleteSusah nyepam deh kalao kayak gini palagi pas pake hp..bisa tidur nungguin chaptcha...
ReplyDeleteteh,tolong rubah list aku di blogroll,,jangan pakai www. mUngkin karena ada www-nya namaku jadi dibawah terus..padahal aptodate terus lho..makasih..kan malu,dikira ga pernah aptodate..hehhee
ReplyDeleteIya mbak.. mungkin karena mereka telah menemukan sumber inspirasinya.
ReplyDeleteSumber inspirasi yang membuat hati mereka tenang, dan selalu tersenyum dalam hati.
*pengen punya anak juga*
ReplyDelete*manyun*
kelihatannya indah. Tapi... kalo punya anak udah mikir ongkos belum? Susu, baju, mainan, sekolah, bla, bla, bla... hehehe.. salam kenal Mbak.
ReplyDeletehampir saja cemburu tau-tauernya anak-anak. ya memang seperti itu seeh. wah kalo aku pulang kerumah paling kucing yang meong-meong.
ReplyDeleteWah ternyata ya Mbak....
ReplyDeleteSaya kapan yawh punya Anak..?????? he he he he
kirain jatuh hati sama cowok..
ReplyDeleteternyata anak..
he5..
salam kenal, mbak :)
Assalamu'alikum,
ReplyDeleteAnda memaknai kata-kata Nabi saw,"Tersenyum itu sedekah", dengan indah sekali.
Salam kenal, saya baru nongol ke dunia maya ini beberapa saat yang lalu.
Terima kasih.
Salam dari Cianjur.
hayuuukkk Rita cepetan nikah, mumpung bundo belum tua.. jadi sempat gendong cucu.. hehhe
ReplyDeleteanak kecil adalah guru buat kita..
ikut tersenyum dengan senyuman itu mbak :)
ReplyDeletekunjungan balasan... :D
ReplyDeletesemalem juga pas tarawih,
ibu di sebelah saya bawa 2 anaknya, cwo dan cwe.
manis banget anak2nya.
kira2 klo saya punya anak nanti, bakal semanis mereka ga ya? :D
anak kecil memang luar biasa, saya pernah bikin artikel kalo imajinasi mereka adalah faktor terbesar untuk menunjang kerjaan saya...
ReplyDeletewah kita punya excitement yang sama dengan anak kecil ternyata...
ReplyDeletesenyum mereka benar2 'penyembuh' ya, mampu menyalurkan sekian banyak energi positif..
oh ya, saya juga pernah nulis tentang ini, di http://kidungjingga.wordpress.com/2008/10/23/ill-kiss-your-smile-and-keep-it/ heheh...
anak adalah belahan jiwa dan jendela hati, itu betul sekali. Lihatlah wajah polos mereka, dan kitapun tersembuhkan dari luka
ReplyDeletemampir sekedar berkunjung nengok apakah sudah siap buka puasa bersamanya
ReplyDeleteapakah yang di maksud senyumannya sang blue hehehe......salah ya
ReplyDeletesalam dalam 2 musim
pa cabar
Senyum adalah sesuatu yang unik. Sederhana, murah tetapi sangat terasa memberikan kedamaian di dalam hati.
ReplyDeletehaaaa..
ReplyDeletejadi pingin nikah dan punya nak..
heheheheh
waah rit, sory banged aku telat mampir...
ReplyDeletepa kabar...???
btw kirain kow ketemu orang baru hatimu dah berbunga-bunga smpe kawanlama cemburu tuh...
Lha.. itu Rit
ReplyDeleteMangkane cepat Merit
Biar dapat anak.Hihihihi...
Ga mudik Rit..?
Wassalam sis
Lho blum yah, cepetan gih, dijamin hari-hari selalu rame. Asal jangan lupa, mereka cuma amanah.
ReplyDeletebloghicking mungguin berbuka
ReplyDeletewadhuh... lihat anak orang, jadi ingat anak sendiri... lihat bini orang, jadi lupa bini sendiri... hehehe... enggak kok... salam sukses ya....
ReplyDeletesedj
http://sedjatee.wordpress.com
Udah kangen pengen punya momongan mungkin, Rita? hehehe...
ReplyDeleteSemoga lekas mendapatkannya, amin :-D