InsyaALLAH memiliki arti ”jika Allah menghendaki”, kita mengucapkan kata itu ketika kita berencana akan melakukan sesuatu. Jadi sesuatu itu masih dalam proses rencana, artinya kita sama sekali tidak tahu apakah rencana itu akan benar-benar terlaksana ataukah pada akhirnya hanya akan menjadi sebuah bangkai rencana belaka. Karena manusia hanya bisa berencana, tetapi Allah jua lah yang menjadi penentu terlaksana atau tidaknya hal tersebut. Di sini saya ingin berbagi pengalaman saya terkait dengan sebuah kata ”INSYAALLAH”.
Saya selalu berusaha di dalam setiap langkah untuk senantiasa ingat akan satu kata itu, meski ternyata penyakit lupa atau entah kenapa terkadang saya lalai mengucapkan kata itu. Pernah terucap kata janji tanpa diiringi dengan INSYAALLAH, terlontar niat tanpa diselipkan di dalamnya INSYAALLAH, tergores mimpi tanpa dihiasi dengan INSYAALLAH, dan tertulis rencana tanpa disempurnakan dengan INSYAALLAH. Lalu, apa yang terjadi ketika saya lupa dalam mengucapkan satu kata itu???. Tunggu dulu!, sebelum menjawab pertanyaan itu saya akan berikan dua contoh tentang kekhilafan saya dengan tidak mengucapkan kata INSYAALLAH:
1. Di suatu malam ketika saya sedang pulang ke Serang, dan berniat akan kembali pulang ke Jakarta, ibu saya berkata: Ita, kamu pulang ke Jakarta besok subuh saja, sekarang kan sudah malam, ibu khawatir ada apa-apa di jalan. Lalu saya pun menjawab: Ibu, besok Ita ke kantornya harus pagi-pagi sekali, jadi tidak akan sempat kalau harus berangkat dari sini nya besok subuh. (Coba sahabat amati, kata apa yang kurang pada jawaban saya tersebut??).
2. Di kantor, manager saya mengatakan kepada saya seperti ini: Rita, kamu coba follow up tentang laporan audit dari klien yang akan direvisi yang saat ini belum kita terima, dan tolong besok kamu selesaikan semuanya yah!. Lalu saya pun menjawab: Baik Kang*, saya akan telfon klien dan besok akan saya selesaikan semuanya. (Coba sahabat amati, kata apa yang kurang pada jawaban saya tersebut??).
Pada kedua jawaban dalam cerita di atas, saya benar-benar lupa mengucapkan kata INSYAALLAH, lalu apa yang terjadi pada esok harinya??. Sebuah kenyataan yang benar-benar di luar dugaan saya. Semua niat dan rencana itu menjauh bagaikan debu yang tertiup oleh angin, hilang dan terbang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Untuk cerita pertama, besoknya saya tidak masuk kantor karena sesuatu hal yang tidak bisa saya tinggalkan. Dan untuk cerita kedua, besoknya saya pun tidak bisa masuk kantor karena saya sakit. Dan hal seperti itu selalu saya alami ketika saya lalai mengucapkan kata INSYAALLAH di setiap untaian kata dan rencana saya. Namun dasar manusia, entah kenapa penyakit lupa itu seperti enggan menjauh dan pergi dari diri ini. Sehingga kisah itu selalu terulang kembali. Astaghfirullah...
Pada awalnya saya tidak begitu sadar akan kisah yang berulang itu, semua hanya lewat dan berlalu bagai suara tukang sate yang menjerit di tengah keramaian siang ketika perut sudah kenyang, dan hanya orang-orang yang lapar lah yang sangat menyadari kehadiran tukang sate itu. Atau bagaikan teriakan tukang es yang terdengar sayup sayup ketika dia berjalan di bawah rintik hujan, dijamin suaranya hanyalah selingan yang akan menambah dramatis nya makna kata mendung sehingga membuat suasana semakin dingin dan beku.
Tetapi Alhamdulillah, semakin lama kisah berulang itu terjadi, semakin saya sadar bahwa kata INSYAALLAH itu merupakan pelengkap bagi tekad yang telah terpatri, penyempurna bagi sebuah janji yang terucap. Dan akhirnya membuat saya benar-benar takut jika saya lupa untuk mengucapkan kata INSYAALLAH. Setelah beberapa pengalaman yang mampu saya rekam dalam benak saya, pada akhirnya saya memberikan makna bagi kata INSYAALLAH tersebut sebagai berikut:
1. merupakan satu bukti kelemahan dan ketidakberdayaan saya sebagai seorang hamba, yang hanya bisa berencana, namun tidak bisa memastikan apakah rencana tersebut bisa terwujud atau tidak;
2. adalah sebuah komitmen, di mana dengan pengucapan kata tersebut maka terikatlah diri ini dengan satu janji yang harus dipenuhi, bukan justru sebuah pembenaran atau excuse untuk membatalkan atau berpaling dari janji tersebut (sahabat pasti tidak asing lagi dengan kata-kata yang pernah diucapkan oleh sebagian besar dari kita: ”lah kan saya sudah bilang InsyaALLAH kemarin, makanya saya tidak datang”);
3. sebuah doa dan harap semoga ALLAH berkenan dan juga menghendaki akan terlaksananya rencana tersebut.
Entah lah apakah pengalaman seperti itu hanya terjadi pada diri saya. Apakah sahabat sekalian memiliki pengalaman yang sama yang berhubungan dengan satu kata itu?, mari berbagilah di sini, semoga setiap rangkaian cerita bisa menggugah kesadaran kita di setiap langkah untuk senantiasa mengingat dan mengucap kata INSYAALLAH, amiin.
Note, *= Di kantor saya, panggilan para junior kepada senior nya yaitu dengan menggunakan: Mba, Mas, Bang, Kang atau Kakak . Panggilan Bapak atau Ibu hanya digunakan untuk memanggil para ”suhu” Perusahaan :)
alhamdullilah mbak rita saya sering mengucapkan kata insyaallah kalau sedang menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan janji.
ReplyDeleteinsya Allah, La merutin kn kata itu d bibir .
ReplyDeletekadang lupa klo janjiin acara* k temen .
*huahh, kaya yg pny acara banyak az .=P
berjanji adalah utang .... walaupun utang kadang kita tidak bisa membayar utang itu tepat waktu...
ReplyDeleteyang penting kita selalu berniat n berusaha untuk melaksanakan janji tersebut dengan segala kekurangan kita sebagai manusia
@heru
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau itu sudah tertanam dalam keseharian mas Heru.
@coretaneLa91
Yup La, mari kita sama2 membiasakan secara sadar untuk selalu mengucapkan kata itu di setiap janji dan rencana kita
@cow
Betul, berjanji adalah hutang, karena itu harus kita tunaikan.
kadang kalo kita mengucapkan 'Insyaallah' orang tersebut kurang yakin atas janjinya ma kita... *terkadang bingung*
ReplyDeletesory baru mampir lagi nie rita....
Assalamualaikum, mbak rita aku mau ngasih award. diterima ya,
ReplyDeletemaaf sekian dulu ya, lagi terburu-butu.
terima kasih.
@Yangputri
ReplyDeleteIya mba, itu karena persepsi yang kurang tepat dari sebagian besar kita selama ini atas pengucapan kata InsyaALLAH. Karena itu mari kita mulai luruskan persepsi itu, oke:)
Iya nda apa2 mba'e, kita kan saling berkunjung kalau emang kita punya waktu, iya toh:)
@sambengan
ReplyDeleteWaalaikumsalam Wr Wb
Wah terima kasih ya awardnya, saya terima dengan senang hati:)
Nice sharing :)
ReplyDeletebenar sekali mb rita.....
ReplyDeletemanusia boleh berencana tapi Allah lah yg menentukan....
untuk segala niat dan apapun yg ingin kita lakukan asalkan itu baik, Insya ALLAH akan terwujud, AMIN :)
yayayaya.. kebiasaan bagus sayang di kita ini kalau jawab insya Allah.. banyakan enda jadinya
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
ReplyDeleteI Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
ada satulagi kalo di kantor2 yaitu tak mengucapkan Assalamualaikum pasti yang disebut Institusi perusahaannya, ada yang bisa di bantu. bukan salam kan dan juga biasanya selamat siang kap teguh junanto ada yang bisa di bantu? iyakan. Walaikummus salam
ReplyDeleteInsyaAllah dipakai justru sebagai excuse untuk membatalkan janji, seriiinnggg dan sudah dari dulu kala bundo lakukan, betapa Allah marah bahwa namanya dipakai untuk main-main.. mohon ampun ya Rabb
ReplyDeleteAlhamdulillah, akhirnya Ita *lebih jeli dan mendalam tentang kata INSYAALLAH.
ReplyDeleteINSYAALLAH itu merupakan pelengkap bagi tekad yang telah terpatri, penyempurna bagi sebuah janji yang terucap... (betu loo kato Ita...)
Menurut hemat ku : nuansanya bukan saja pelengkap dan penyempurna saja.
Tetapi *penentu atas izin Allah yang akan kita peroleh atau tidak atas rencana2 kita tsb.
Kalau Allah *menentukan lain, tentu rencana kita ... batal.
Yo rak ... makin hebat ajo kau kini mah.. :)
siang jeung
ReplyDeleteduh blue sering comand ke sini namun tak masuk masuk kenapa yah?
u sehat selalu kan?
salam hangat selalu
@Zico Alviandri
ReplyDeletesemoga bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung:)
@mahardhikadewi
Amiin, semoga segera terwujud ya mba:)
@Kangboed
Iya Kang, tapi mudah2an kita2 yg sudah paham bisa memulai merubah mindset yang seperti itu.
Salam sayang dan damai selalu, I luv Fullll....:)
@kawanlama95
Yup benar sekali tuh kak...Padahal kenapa gak diubah seperti ini: "Asslmlkm, selamat siang, ada yg bisa dibantu?".
Eh emang ada ya KAP Teguh Junanto?? he he, itu kan nama teman saya kak :)
@nakjaDimande
Mudah2an ALLAH mengampuni kekeliruan kita Bundo..
@abrus
Yup sepakat Bang, INSYAALLAH juga merupakan penentu atas izin ALLAH atas rencana kita. Amiin, ah Bang abrus nih berlebihan deh.:)
@bluethunderheart
siang Mas Blue, alahamdulillah saya sehat. Saya juga ndak ngerti Mas, mungkin nyasar kali ya...Salam hangat juga mas Blue.
@mantancopet
ReplyDeleteSalam kenal juga mas.
Alhamdulillah kalau mas sudah kembali ke jalan NYA, mudah2an selalu dijaga oleh ALLAH.
Terima kasih telah berkunjung, insyaALLAH saya akan ke tempat mas.
saya sering lupa nih.. haduh haduh
ReplyDelete@Reza Fauzi
ReplyDeleteSaya juga sering lupa mas. Mari sama-sama kita berusaha untuk selalu ingat:)
Salam kenal aja deh... insyaAllah, menjadi persahabatan
ReplyDeletesaya jadi terbiasa menditeksi seseorang berkata insya Allah untuk menghindari suatu perbuatan, dan tak segan2 (terutama untuk staf atau teman sangat akrab) saya bilang : hey... klo menolak terus terang aja..jangan bawa2 nama Allah.
ReplyDeletethanks sharingnya ya Rit..
assalamualaikum rita,
ReplyDeleteblog yang menarik penuh dengan pengajaran.
teruskan menulis.
di jemput ke askamakalikada.blogspot.com
dan sudi kiranya menjadi follower dan link kan
dalam blog rita.
sekian, take care n bye.
Tetapi terkadang yang bikin saya mangkel, insa Allah digunakan untuk memperhalus kalimat; "tidak bisa"
ReplyDeleteInsya Allah saya akan sering mampir di blog ini... kira-kira kalo begitu kalimatnya, bagaimana terjemahnya... he...he...he...
ReplyDeletepagi
ReplyDeleteblue suka postinganmu ii sahabat
menarik banget
salam hangat selalu
ah, iya kak rita.. bener banget. jangan sampe deh sekali2 lupa bilang insya Allah lagi *saya banget ni*. Allah yang menjadikan semuanya terjadi atau tidak terjadi *saya sekarang membiasakan diri selalu pake insya Allah untuk apapun yang akan saya kerjakan. dan kalau saya nggak bisa atau nggak mau, saya dengan tegas bilang tidak tanpa menjual kata insya Allah untuk memperhalusnya...*
ReplyDeletebaru bisa berkunjung nih mbak rita....
ReplyDeletesalam kenal yah !!!
iya betul, kita yang berencana tapi ALLAH lah penentu nya. andai rencana kita tak berjalan berarti itu bukan kehendak ALLAH (belum ada ijin hehehe), tapi ya tetep berusaha, berencana dan berusaha gitu ya ^_^
ReplyDeleteIklan Gratis
mampiiiiiiiirrr di malam hari hanya untuk mengucapkan salam saja
ReplyDeleteKekasih Sejati yang setia selalu.. DIA rela menunggu walau kita selalu menykiti hatiNYA.. dengan salah dan DOSA.. subhanalllllaaaaah.. DIA MENUNGGUMU.. TANGANNYA SELALU TERULUR MENANTIKAN KITA SEMUA.. YANG MAU KEMBALI KEPADANYA
ReplyDeleteSALAM SAYANG
ehh ada kangboed :)
ReplyDeleteInsya Allah...
ReplyDeleteInsyaallah aku akan selalu mampir ke istana mbak rita ini
ReplyDeleteblue datang menjelang buka puasa
ReplyDeletesalam hangat selalu
pa cabar?
ga ada seeh. cuma spontan nulis. selamat berbuka.
ReplyDeletebukanya dimana .masih dijalan apa di kelapa gading.saya pernah tingal di gank melati
salam kenal mbak....
ReplyDeleteterkadang kalo kita mengucapkan insya Allah malah menjadi salah paham dikiranya main2 dan nggak serius....atau juga istilahnya memberikan janji yg tak pasti...padahal makna aslinya malah bisa dua rius...wekekekekek
Insyaallah akan selalu saya ikuti mbak. Saya juga sering lupa.
ReplyDeleteMantaps! Betul memang karena kita bukanlah siapa-siapa, kita tidak berdaya atas hidup kita. Hanya Alloh pemilik segala sesuatu dalam hidup ini. Makasih udah mengingatkan. :)
ReplyDeleteNabi Sulaiman 'alaihi salam juga pernah lupa tidak mengatakan insya Allah saat memiliki sebuah rencana dan ternyata rencananya berantakan...
ReplyDeletebloghicking lagi....
ReplyDeletemungkin ada menu baru dari sobat buat buka puasa saya nanti
sore.
ReplyDeletemampirlah ke blue nanti ada banyak nama nama sahabat sahabat kit..hehhe ada namamu juga lho
salam hangat selalu
Kata insya Allah aku rasa "wajib" hukumnya diselipkan diantara janji kita.
ReplyDeleteKita hanyalah manusia biasa yang menjalani hidup ini tanpa naskah.Kita tak pernah tahu skrip apa yang harus kita jalani nanti.
Baru pertama kali berkunjung nih. Blog yang cerah, pantas untuk dijadikan inspirator.
ReplyDeleteinsya Allah, setelah hari ini, saya mudah2an ingat untuk selalu ucapkan insya Allah, dan juga ngingetin orang lain untuk menggunakan kalimat insya Allah ketika dia mengucapkan janji..
ReplyDeleteEh ta... gw baru search ttg nama teguh junanto, ternyata disini ada yg ngomongin KAP teguh junanto yah??? hahahhahaha...dari mana tuh nama gw bisa nempel wkkwkwkwk
ReplyDelete@teguhjunanto
ReplyDeleteHahahahaha...iya tuh Guh kok bisa-bisa nya yah kap teguh junanto nyantol di sini:D...Hmm, siapa tahu itu sebuah petunjuk bahwa sebenarnya misi hidup yg telah disediakan Tuhan untukmu tuh jadi seorang partner dan punya sebuah KAP Guh:), KAP Teguh Junanto!!, who knows:)
@Rita :
ReplyDeletehahaha... ya mungkin itu petunjuk ya Ta.. hehehe
btw, bukan gi ngetes search engine nama gw Ta, itu tuh gi iseng ngecek blog yg dah lama ga gw otak atik heheh...
Assalamu'alaikum,
ReplyDeleteWah mbak saya juga menulis tentang INSYA ALLAH , 9 Oktober lalu, tapi saya belum baca tulisan ini.Kalau sempat tolong mbak baca ya tulisan saya. Saya khawatir tulisan saya ada kesamaan dengan tulisan ini.
Terima kasih.
Salam.
@Abdul Aziz
ReplyDeleteYa kalau ada kesamaan bagus dong pak, artinya semakin banyak orang yang bisa membaca tentang pentingnya kata insyaALLAH kita ucapkan saat berencana. Iya toh:)