Hari ini kita memasuki puasa hari kedua, bagaimana dengan target ramadhan di hari pertama kemarin sahabat?, terpenuhi kah??, semoga demikian adanya ya. Kali ini saya ingin sedikti menyinggung masalah yang terkait dengan target ibadah harian kita di bulan Ramadhan.
Mencoba flashback ke beberapa tahun ke belakang, sewaktu diri ini masih berstatus sebagai mahasiswa. Teringat kembali betapa masa ketika menjadi mahasiswa merupakan masa-masa penempaan diri, mulai dari melatih kemandirian karena mulai tinggal sendiri sebagai anak kos (dan hingga sekarang pun masih menjadi anak kos, habis belum ada yang berkenan memberi tumpangan siiy:), melatih keberanian seperti harus berani dan bahkan nekat pulang malam karena melakukan kegiatan di kampus atau mengerjakan tugas dari dosen, melatih rasa tanggung jawab karena setelah menjadi anak kos segala hal yang dilakukan harus bisa kita pertanggungjawabkan baik kepada orang tua maupun kepada ALLAH, sampai kepada melatih kedisiplinan dalam beribadah. Alhamdulillah ketika baru memasuki dunia mahasiswa saya bisa langsung berkenalan dengan saudara-saudara yang senantiasa mengajak kepada perbaikan diri. Sehingga saya tidak sempat merasakan menjadi anak bandel he he he, padahal katanya jadi anak bandel tuh banyak sukanya loh, betulkah seperti itu?, ayo bagi yang merasa pernah bandel bisa berbagi cerita di sini he he:).
Kenapa saya sedikti bercerita tentang dunia kampus?, padahal di awal kan saya mengatakan akan menyinggung masalah terkait dengan target ibadah harian di bulan Ramadhan. Alasannya adalah karena pertama kali saya mengetahui tentang target terkait dengan aktivitas ibadah khususnya ibadah di bulan ramadhan ya ketika saya berada di kampus. Di sana lah pertama kalinya saya diperkenalkan kepada kedisiplinan dalam beribadah, dan salah satu cara agar kita berdisiplin menjalankan ibadah ya dengan membuat target. Saya sangat bersyukur saat itu saya diperkenalkan dengan target ibadah, karena saya memang tipe orang yang kurang terbiasa melakukan evaluasi terhadap ibadah harian saya. Dan ketika saya diajarkan membuat target, hal tersebut berhasil memaksa (dalam arti positif) saya untuk mulai belajar mengevaluasi ibadah saya (meski sebenarnya cuma sedikit yang bisa dievaluasi:). Tentu saya tidak perlu menguraikan secara panjang lebar tentang apa itu target, karena saya yakin insyaALLAH sahabat semua sudah sangat memahaminya, iya kan?. Saya hanya ingin sedikit berbagi kenapa kita perlu membuat target ibadah khususnya di bulan Ramadhan.
Sudah kah sahabat sekalian membuat target ibadah selama bulan ramadhan ini?, yaitu sebuah target yang tertulis secara mendetail mulai dari kegiatan ibadah apa saja yang akan kita lakukan, seberapa banyak kita akan melakukannya (target kita), bagaimana realisasi target tersebut hari per hari, dan hingga akhirnya insyAllah nanti di akhir ramadhan kita melakukan evaluasi untuk kemudian menyimpulkan berapa persenkah pencapaian ibadah ramadhan kita dibanding dengan target yang sudah dibuat. Dan semuanya itu dibuat secara tertulis. Kemudian mungkin ada yang iseng bertanya, harus sedetail itukah?, padahal ini kan terkait dengan ibadah personal, bukan mengenai target penjualan di sebuah departemen atau bukan pula tentang budget di sebuah perusahaan besar. Jawaban nya adalah IYA harus sedetail itu, jika kita ingin kesempatan di ramadhan ini tidak berlalu dan menguap begitu saja.
Kenapa kita harus membuat target tersebut secara tertulis dan mendetail?, tidakkah cukup bila rencana ibadah tersebut sebatas tertulis di fikiran saja, lalu kemudian dijalankan hingga nanti ramadhan usai, lebih simple kan?. Saya tidak bisa menjawab mana yang lebih bagus, karena bisa jadi setiap orang memiliki pendekatan yang berbeda. Namun menurut saya sebuah target ibadah (secara tertulis) dibuat tujuannya adalah untuk memberikan arah (guidance) bagi kita dalam menjalankan aktivitas ibadah, serta untuk kemudahan dalam mengontrol dan mengevaluasi ibadah yang telah kita lakukan tersebut, lalu akhirnya membuat kesimpulan apakah rencana ibadah kita berjalan secara efektif atau tidak?. Bila tidak efektif penyebabnya apa, serta apa yang harus kita lakukan untuk perbaikan ke depannya. Jika sebuah perusahaan yang beraktivitas untuk kegiatan duniawi saja sangat menekankan pentingnya membuat budget (target), masak iya untuk kepentingan akhirat kita lebih memilih hal yang simple aja. Tapi ya itu berpulang kepada pribadi kita masing-masing juga sih, karena hidup itu sendiri kan terdiri atas pilihan-pilihan.
Lalu seperti apakah bentuk target yang mendetail itu?, saya fikir tidak ada bentuk yang baku untuk hal ini, karena sifatnya sangat personal. Tetapi saya mencoba membuat bentuk (template) target ibadah yang bisa digunakan untuk ramadhan ini maupun di hari-hari biasa, mudah-mudahan bisa dijadikan sebagai perbandingan oleh sahabat. Karena saya membuatnya di dalam aplikasi excel (untuk memudahkan penjumlahan dan penghitungan persentase aja sih), maka template tersebut tidak bisa saya attach di sini (sebenarnya lebih karena ini sifatnya personal, jadi masing-masing orang mungkin punya bentuknya sendiri yang berbeda pula, terus plus juga gak ngerti gimana caranya, he he he maklum masih CUPU terkait hal beginian). Tapi bagi sahabat yang mungkin berminat untuk melihat dan dijadikan sebagai perbandingan bisa menghubungi saya di email: risantie@yahoo.com atau ke: risantchan@gmail.com, insyaALLAH nanti file nya saya kirim ke email sahabat. Mudah-mudahan ini tidak terlambat.
Meskipun sebuah target biasanya penuh dengan idealisme dan juga dirancang melebihi dari apa yang telah dan pernah kita capai. Namun perlu diingat bahwa target yang dibuat harus lah realistis atau membumi, artinya harus disesuaikan dengan kemampuan kita. Dan tentu saja masing-masing kita bisa mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam beribadah, atau mungkin bisa dengan melihat pengalaman-pengalaman di tahun kemarin. Oya ada satu lagi yang musti diingat juga bahwa target ini bukanlah segala-galanya, itu hanyalah sebuah tool (alat) yang ditujukan untuk membantu kita dalam mencapai tujuan yang sesungguhnya yaitu taqwa (perbaikan diri). Dan yang terpenting juga adalah belajar untuk selalu meluruskan niat bahwa apapun yang kita lakukan hanyalah untuk mengharap ridlo-NYA.
Meski sudah memasuki hari kedua, semoga ini belum terlambat. Bagi sahabat-sahabat yang sudah membuat dan merancang target ibadahnya, mari kita sama-sama berjuang untuk bisa memberikan yang terbaik sebagai bekal untuk kesejahteraan diri kita di akhirat kelak. Dan bagi sahabat yang belum membuat target, tidak ada salahnya belajar dari hal yang sederhana dulu. Semoga ALLAH senantiasa membimbing setiap langkah-langkah kita, amiin. Mohon maaf ya jika ada yang kurang berkenan.
amin...amin..semoga apa yang kita targetkan tahun ini dapat tercapai
ReplyDeletesalam sukses selslu
Bundo lagi menyimak tulisan diatas.. kira" semalam yang belum tercapai 10% itu apa ya rita.. "lupa makan kolak?"
ReplyDeletehehhe.. makaciy sharinya ini ya sayang.. hidup memang harus dirancang dengan target seperti itu.. usaha harus optimal
semangat..!!!
yap betul..selama bulan puasa kita harus punya target..mungkin khatam al qur'an, infaq dan sadaqah..dan lain2...semoga puasa kita membawa berkah 11 bulan yang akana datang yap...met puasa yang kedua
ReplyDeletesepertinya selalu apdet terus nih non, maaf saya baru sempet mampir..
ReplyDeleteTak selamanya hati seputih awan.Tak selamanya jiwa sebening embun. Bila mulut salah berucap, tangan salah berbuat. Terimalah walau tak sempat berjabat. Semoga Ramdhan thn ini lebih baik dari thn sebelumnya dan diridhoi Allah.. amin.
Marhaban ya Ramadhan...met puasa yupp :)
kalo menurut saya, target itu juga perlu, karena itu yang akan membuat kita bangkit dan semangat! target itu hampir irip dengan janji.
ReplyDeletekalo saya kemaren targetnya dalam beribadah dibulan puasa ini, saya ingin sebelum sahur bangun pagi, buat sholat tahajut, setelah itu sahur. dan di bulan ini banyak2 beribadah sunnah yang diutamakan! tapi tadi pagi sudah gak, karena kesiangan bangunnya,jadi gak sempet, tapi saya tetep semangat!
target dalam bidang yang lain itu juga penting lho.
Kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang
Target aku jadi inget sebuah lembaga pelatihan di Bandung sebab nama lembaganya Target. kalo kilas balik aku dari SMA sudah di latih seperti itu. Namun kehidupan tidak selalu idealis ternyata. dan Upaya melatih diri dalam sebuah target memang akan berdampak positif dan itupun akan menunjang aktivitas diri kita. Namun tetaplah ada pengawasan sebagai respon usaha kita . minimal adalah hati nurani kita.
ReplyDeleteTarget hari ini pengen buka puasa masjid di rumah bisa ga ya. entahlah.
bulan ini moga aku bisa menulis tentang dunia malam di Pekanbaru. mengungkap sebuah fakta
Baru tahu masalah ini, ada target ibadah. Karena biasanya yang namanya target hanya berupa kuantitas. sedang ibadah terkait kualitas dan kuantitas. Boleh minta nih templatenya ...
ReplyDelete@heru
ReplyDeleteamiin,semoga doa kita terkabul mas Heru:)
@nakjaDimande
He he he..ah Bundo buka kartu aja nih:)
Sama2 makasih juga Bundo. Semangat!!
@noersam
Yup, betul mas...Amiin..
@opung chikal
ah enggak juga kok opung, ini aja baru diupdate...Sama-sama maaf juga ya opung:)
@Pasang Iklan Baris
Yup sepakat!!, tetap semangat!!
@kawanlama95
Wah lembaga apaan tuh Kak?.
Hmm, yah sepakat!,harus ada pengawasan atas apa yang telah kita lakukan.
Semoga tercapai kak target hari ini. Oke deh kak ditunggu ya tulisannya:)
@Bang Dje
ReplyDeleteAwalnya saya juga enggak tahu ada target seperti ini Bang:). Iya, ibadah memang terkait dengan kuantitas dan kualitas. Mudah-mudahan dengan pembuatan target ini bisa melatih konsistensi ibadah kita dari segi kuantitasnya, dimana akhirnya kita berharap juga bisa memperbaiki dari segi kualitasnya juga, insyAllah.
belum pernah kepikiran bikin target ibadah secara detail. malah nanti jadi takut, malu klo target ga terpenuhi. tapi kdg emang mesti 'dipaksa'. klo ga gitu, bisa seharian tidur terus...
ReplyDeletesaya jadi ingat buku agenda ramadhan anak saya yg klas 4. di sana terjadwal kegiatan ramadhan yg harus dilakukan : shalat 5 waktu + dhuha, tadarus (hari ini baca surat apa, brp ayat, dsb), taraweh, isi ceramah, nama imam, nama penceramah, dll. dan orang tua harus tanda tangan di agenda itu.
ReplyDeletekita, mestinya bisa melakukan copycat agenda tsb dng ditambahi kolom target.
benar kata rita, mumpung masih blm genap lima hari berpuasa, tak ada salahnya kita mulai.. :P
rita... met puasa ya....
ReplyDeleteaku komennya pas dihari puasa yang ke-3
telat ya... soalnya kemaren gak sempet buka2 inet... hiks...
met puasa ya say... ;)
Target jangka pendek...jadi orang baik2 dan bermanfaat bagi sesama...
ReplyDeleteTarget jangka panjang...tetep jadi orang baik2 dan bermanfaat bagi sesama...
Sampai pada akhirnya..bisa kembali menjadi muslim yg sejati, dan kembali menjadi Insan Kamil...
Salam hangat dan damai selalu...
target saya: nggak jadi pemarah lagi. lebih sabar lagi. lebih halus budi bahasa dan tutur kata. amieeennn
ReplyDeletesemoga tercapai target2nya...
target saya ternyata tak terwujud dech kayaknya .............ngeles banget!
ReplyDeletesalam perkawanan ya
salam hangat
met puasa
@Rigih
ReplyDeleteKalo malu, berarti harus kita putuskan dulu urat malunya, jadi kita terbebas deh dari rasa malu untuk membuat target ibadah, iya toh, enak toh:)
@guskar
Yup, betul banget Pak Gus. Saya sendiri ketika menulis catatan kecil ini sempat teringat buku ramadhan saya sewaktu di SD, begitu detailnya kegiatan ramadhan yg dicatat di sana, tetapi memang di sana tidak tersedia kolom target ya Pak.
@yangputri
Met puasa juga mba, semoga kita senantiasa diberi kesabaran yah:)
@hary4n4
amiin, semoga Allah memberi kita kekuatan untuk bisa mencapai target hidup kita..
Salam hangat juga:)
@dian
Amiin...
semoga Allah mendengar doa-doa kita sahabat..
Target tertulis??!.
ReplyDeleteYup, Moga2 tercapai target yang telah ditetapkan. Amien.
dear b rit...
ReplyDeleteWuih.. setuju bgts tu b.. emg bner klu mo sukses dlm sgl hal, hrs slalu dicatat spy qt gk lupa sama yg hrs d lakukan. Kadang qt sbg manusia emg suka lupa akan bnyk hal, toh gk da slhny jg u/ mendokumentasikan tujuan qt.
Gud luck buat ibadah puasany. Moga2 target tercapai...
@kezedot
ReplyDeleteWeleh weleh belum apa-apa kok udah bilang tak terwujud toh mas:) Nyang penting kan kita usaha dulu, iya toh:)
Salam hangat persahabatan, terima kasih sudah mampir ya kawan:)
@alamendah
Yoi mas, target tertulis:), amiin...
@wie_ing27
yup, sepakat Bu:), amiin moga tercapai.
kunjungan balik mbak, salam kenal jugah..
ReplyDelete@Ibunda Sasha
ReplyDeleteterima kasih mba atas kunjungannya:)
targetku apa yaa?? Banyak yang berkecamuk di hari pertama..
ReplyDeleteAda rasa cinta pd seseorang yang tiba2 datang menghampiri,
Ada beribu angan yang ingin dicapai,
Ada sisa-sisa masa lalu yg sulit dilupakan
Ahh.. target 10 hari ini,
Meredakan semua kemelut itu.
Thanks yap.. udah gw link jg
selamat menjalankan ibadah shaum mbak rita, semoga Allah menyempurnakan amal ibadah kita hari ini dan seterusnya amin...
ReplyDeletelink sudah saya add, trimakasih atas silaturrahminya...
salam, ^_^
ramadhan cuma sebulan, dan jika kita tidak buat detil rencananya, niscaya waktu terbuang percuma.
ReplyDelete@elmoudy
ReplyDeleteSemoga segera mereda kemelut itu:)
@Didien
Sama2 mas Didien, selamat menjalankan ibadah puasa...terima kasih:)
@arifin
yup, sepakat mas:)
Target dalam beribadah sudah seharusnya memang ada. Saya sendiri gmana :???: mestinya sudah ada target dan angan-angan untuk bulan Ramadhan ini tapi apa mo di kata. Semua belum bisa terwujud (sedih : mode on :cry: )
ReplyDeletetarget itu bergerak pada pelatihan outbond training salah satunya. pimpinannya pada saat 2004 kalo ga salah ketua kammi Bandung. aku sempat bekenalan waktu
ReplyDeletedi Unisba Bandung. target hari senin ga tercapai.sahur de . aduh makan apa.kalo ga masak sini makan bareng sama keluarga ku, tatis kok , asal nyuci piring aja ya. oke udah di posting tuh itu di kota P tahun 2003
@sgharjono
ReplyDeleteDuh kenapa mas, kok belum bisa terwujud?, kan tinggal diwujudkan saja toh, iya toh:), jadi biar sedih mu menjauh:)
@kawanlama95
ReplyDeleteOoooh, Target yang itu toh. Dulu selagi kuliah aku pernah ikutan Outbound dan kalo nda salah yang ngurusin sahabat2 dari KAMMI deh, jangan2 itu lembaga yang kakak maksud ini...
Wah beneran nih kak gratis?? aku sih seneng banget bisa makan di tempat yg gratis:), tapi jangan2 ntar cuma gratis pas makannya aja, tapi pas pulang nya teteup bayar he he he(jadi inget tulisan diangkot:naik gratis turun bayar). Oke kak makasih...
Ini namanya target dunia dan akhirat mba.Semoga semua yang kita harapkan mencapai target yang dimaksud dengan ridho Alloh, amin..
ReplyDeletehalo mbak rita.. selamat berpuasa yak, semoga sukses puasanya n aktivitasnya juga jalan yak...
ReplyDeletePara Sahabat mari kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Dalam hidup dan kehidupan ini memang sebaiknya kita mempunyai target tertentu,
ReplyDeletedalam Ramdhan ini, apa2 yg kita targetkan pasti ingin lebih baik dr tahun sebelumnya, selain krn mensyukuri telah dpt merasakan ramadhan lagi, tentunya juga utk menambah keimanan dlm diri,
terima kasih Mbak Rita sudah berbagi,
Salam.
Sahabat mari kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllll
Bulan romadhon ini memang berbeda dengan hari2 sebelumnya. Aku tak memasang target secara maksimal.Rugi memang. entah kenapa ya? romadhon ini masih jauh dari yang diharapkan. masih ada waktu. semoga aku masih bisa memperbaikinya sekarang. Amien
ReplyDeletebeberapa hari ini lagi males nulis, entah?
gimana de biar semangat nulis lagi ?
makasih bila di jawab
Kuanon atuh Kak tidak memasang target maksimal di ramadhan kali ini?, seperti yg kakak bilang “masih ada waktu”, betul, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan kecuali bila nyawa kita sudah sampai di kerongkongan seperti hal nya Firaun. Marilah kita pergunakan kesempatan yg masih tersisa.
ReplyDeleteHmm, males nulis??, (tapi blog kk selalu update tuh:)), kenapa rupanya kak??. Setiap hal pasti ada alasannya, dan aku yakin sebenarnya kk tahu kok apa yg menyebabkan kakak jadi males nulis. Nah sebaiknya kakak selesaikan dulu apa penyebabnya. InsyaALLAh setelah itu kakak akan jadi semangat lagi untuk menulis, percaya deh:). Ayo dong kak SEMANGAT!!. Jadi, ditunggu ya tulisannya.
Maaf blm bisa komen :D
ReplyDeletesalam kenal... salam blogger.. Blog.Walking :D
de berita baik neeh, ternyata hanya ide yang kecil lagi ga semangat nulis dan jawaban dikau tentang komentku yang diatas ini. mendapat respon positif dari wordpress.
ReplyDeletePostinganku berjudul " Ketika menulis menjadi malas ,gimana tips and triknya berada pada peringkat 27 pd Top Post The most popular wordpress.com. pada hari ini.tauk ga itu kan ide dasarnya dari engkau de. wah terima kasih banget ya.Semoga ini menambah kepercayaan diri bagi kita semua dan para bloger agar kita tetap semangat untuk terus menulis ya. Syukron katsir
Wah yang beneeer??!... syukurlah aku turut seneng dengernya kak. So,semangat terus ya:).
ReplyDelete