Wednesday, December 23, 2009

Generasi Rabbani

Hari ini saya iseng-iseng baca ulang satu buku yang dulu pernah saya beli pada saat masih kuliah yaitu sebuah buku tentang Keakhwatan (Wanita), sebuah serial yang isinya merupakan rangkuman dari materi-materi seputar wanita. Dan salah satu bab yang saya baca adalah terkait dengan sebuah generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Rabbani/Ketuhanan. Menjunjung tinggi di sini tentu saja dalam tataran aplikasi, bukan Omdo (Omong Doang) atau NATO (No Action Talk Only).

Saya membayangkan betapa indahnya ya jika sebuah keluarga, warga RT/RW, penduduk kampung, dan sampai pada tataran warga negara dan dunia memiliki prinsip hidup yang kuat. Seperti karang di lautan, tak tergoyahkan oleh hempasan ombak dan badai sekalipun, bahkan karang-karang tersebut justru akan berdiri semakin kokoh. Sebuah generasi yang mengaplikasikan dengan begitu kuat nilai-nilai Ketuhanan dalam perilaku mereka pada kehidupan sehari-hari. Tak mudah tergoyahkan begitu saja oleh dahsyatnya godaan dan rayuan yang datang. Mungkin dunia ini laksana sebuah surga yah, dan surga dunia tentunya, kerana surga akhirat itu kan hanya akan kita temui ketika dunia ini telah berakhir. Dan mudah-mudahan kita semua diizinkan oleh ALLAH untuk berjumpa di Jannah NYA kelak,amiin.

Sebuah Generasi Rabbani tentu saja tidak akan terbentuk dengan sendirinya, dibutuhkan sebuah titik awal dan proses panjang yang kita tak pernah tahu di titik mana proses itu akan membuahkan sebuah hasil yang kita impi-impikan. Tapi layaknya sebuah kehidupan, yang terpenting kan sebenarnya bukan hasil, tetapi proses itu sendiri. Sejauh mana kita bersungguh-sungguh menjalani dan menikmati sebuah proses, maka di situlah akan kita temukan keindahan berjalan di atas dunia *ceileee sok iye banget sih*. Kata buku-buku yang saya baca sih yah begitu itu;)...

Nah dari buku yang pernah saya baca juga, bahwa sebuah Generasi Rabbani diawali dengan penyiapan calon bapak dan ibu yang juga menjunjung tinggi nilai-nilai Rabbani, yaitu manusia-manusia yang memiliki prinsip hidup. Mereka memasuki gerbang keluarga dengan niat dan cara yang benar, agar nanti bisa melahirkan sebuah generasi yang benar pula (ini kata buku yah, bukan kata saya:)).

Yah mungkin akan menjadi sebuah utopi belaka ketika kita berbicara tentang Generasi Rabbani, tetapi di dalam diri dan keluarga kita sendiri masih acak-kadut kondisinya (berantakan maksud saya). Minimal kita memulai dari diri sendiri dulu lah, menengok kembali tindak-tanduk kita dalam keseharian, apakah sudah sesuai dengan tuntunan NYA atau masih jauh panggang dari api?. Dan mari kita bertanya pada satu bagian dari diri kita yang tak akan pernah bisa bohong, HATI NURANI. Karena sejatinya setiap dosa dan keburukan yang kita lakukan akan bisa terdeteksi oleh diri kita, yaitu ketika hati ini merasa gelisah dan tidak nyaman dengan perbuatan tersebut, maka bisa dipastikan itu sudah bersebrangan dengan Tuntunan NYA. Wallahu A’lam.

=========================================================

NB:
Tulisan ini (dan juga tentunya semua tulisan yang telah dan insyaALLAH akan dipublish) bukanlah sebuah cerminan bahwa saya adalah orang yang telah mampu menjalani proses perbaikan diri dengan baik. Sebaliknya ini adalah bagian dari cara saya untuk memotivasi agar terus bersemangat meningkatkan kualitas diri. Karena saya sangat menyadari perilaku saya dalam keseharian masih sangat jauh dari yg digariskan oleh NYA. Memang benar-benar butuh perjuangan dan pengorbanan untuk bisa menjadi pribadi yang baik. Dan diantara perjuangan dan pengorbanan itu adalah mencari ilmu, mengaplikasikannya, bersabar dalam keimanan, serta memegang teguh prinsip hidup. Dan mari kita bersama-sama saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Dan maafkan yah sahabat tampaknya postingan ini sangat tidak terstruktur dengan baik, antara judul dan isi tidak terlalu nyambung (judulnya terlalu muluk, sementara uraiannya sangat biasa. Mohon maklum yah, masih terus dalam taraf belajar menulis niiy).

70 comments:

  1. Assalamu'alaikum mbak... gimana kabarnya ^_^?

    iya, dan saya juga kan terus bersemangat belajar mbak... :)

    mohon nisa sering2 diingatkan..

    ReplyDelete
  2. @ilalang
    Wlkmsalam Nisa, alhamdulillah aku baik.
    Semoga begitu jg dg Nisa ya...Iya sama2 kita saling mengingatkan yah:)

    ReplyDelete
  3. Mudah2an kita senantiasa dipeliharakan Tuhan dalam lingkungan yang Rabbani, keluarga yang Rabbani, dan membentuk generasi yang Rabbani. Amin...

    ReplyDelete
  4. keluarga yang rabbani, keluarga yang menjungjung tingi nilai2 ketuhanan, seandainya saja ini semua itu sudah terjalin dg baik maka, korupsi dan hal maksiat lainnya akan enyah dari muka bumi ini, andai saja banyak org yg meniru lngkh Junaedi albaghdadi, atau rabbiah aladawiah, atau mungkin Zunun almisri, niscaya kesemrawutan akhlak dunia ini tidak akan penah ada

    salam

    ReplyDelete
  5. sukses utk perbaikannya mbak...saya juga sedang melakukan itu :D

    btw, maaf OOT, numpang promosi : http://sbpc.e2tc.org

    ReplyDelete
  6. generasi rabbani harus terbentuk dari keluarga yang sakinah dan penuh dengan ukhuwah

    ReplyDelete
  7. @Khery Sudeska
    amiin, semoga ya Bang...

    @masKus
    Iya, meski sejatinya kebathilan memang tidak akan pernah lenyap seluruhnya dari dunia ini, tetapi setidaknya bukan menjadi hal yang dominan seperti saat ini ya mas..

    @nurrahman
    Amiin, insyaALLAH Rif, mari sama-sama kita berlomba untuk memperbaiki diri...
    Monggo silakan atuh dipromosiin :)

    @mamah aline
    Betul mah, kesuksesan pembinaan dari dalam keluarga lah yang akan bisa membentuk generasi yang berakhlak...

    ReplyDelete
  8. nah sekarang tinggal pilihan orang tua yang dititipi anak.....
    apa yang akan mereka pilih? realita selama ini bnyak anak-anak yang "sakit" karena faktor kurangnya perhatian orang tua untuk anaknya.

    ReplyDelete
  9. semoga kelak saya bisa menciptakan generasi rabbani dalam keluarga kecil saya, dan saat ini saya bersyukur hidup bersama keluarga besar yang insya Allah akan berusaha untuk tetap menjadi keluarga yang rabbani meskipun harus terus ditingkatkan lagi..

    ReplyDelete
  10. Mari mencipta generani Rabbani. Tentunya dimulai dari diri masing-masing.

    ReplyDelete
  11. @alfarolamablawa
    Betul sekali, sebenarnya pilihan itu ada ditangan kita semua.Apakah kita memilih menjadi orang yang masabodoh terhadap perkembangan akhlak anak atau sebaliknya...

    @nia
    amiin, semoga mba...Semakin hari perbaikan yang kita lakukan harus terus bisa meningkat menjadi lebih baik...

    @alamendah
    Semoga kita semua bisa terus berusaha memperbaiki diri secara konsisten...

    ReplyDelete
  12. Generasi Rabbani.. memang sangat indah jika itu terwujud. kita memang harus selalu melangkah lebih baik dari hari ke hari. termasuk hal perbaikan diri.

    Semangat nulis ya, Dek.. :) sesungguhnya tulisan kita dapat menjadi input positif bagi kita sendiri. bahkan bermanfaat bagi pembacanya. saling berbagi informasi positif dan memotivasi juga sebuah kebajikan. :)
    Salam sayang selalu

    ReplyDelete
  13. Generasi Rabbani.. memang sangat indah jika itu terwujud. kita memang harus selalu melangkah lebih baik dari hari ke hari. termasuk hal perbaikan diri.

    Semangat nulis ya, Dek.. :) sesungguhnya tulisan kita dapat menjadi input positif bagi kita sendiri. bahkan bermanfaat bagi pembacanya. saling berbagi informasi positif dan memotivasi juga sebuah kebajikan. :)
    Salam sayang selalu

    ReplyDelete
  14. Generasi Rabbani.. memang sangat indah jika itu terwujud. kita memang harus selalu melangkah lebih baik dari hari ke hari. termasuk hal perbaikan diri.

    Semangat nulis ya, Dek.. :) sesungguhnya tulisan kita dapat menjadi input positif bagi kita sendiri. bahkan bermanfaat bagi pembacanya. saling berbagi informasi positif dan memotivasi juga sebuah kebajikan. :)
    Salam sayang selalu

    ReplyDelete
  15. @UmmuKamilah
    Betul mba, sangat indah bila itu bisa terwujud...
    InsyaALLAH masih semangat terus mba, cuma terkadang saya kurang terampil dalam membagi waktu antara ngeblog dengan kerjaan:), Makasih supportnya, salam sayang juga:)

    ReplyDelete
  16. harapannya bagus Ta.. itu idealnya, selama kita punya harapan kesana hal tersebut bukan suatu yang mustahil.Namun toh qta ga bisa lepas dari kenyataan kan?? hehe .. seindah2nya mimpi, masih lebih baik kenyataan ..

    Jangan jauhkan dari kenyataan, selama kita berusaha menghadirkan generasi Rabbani, itu adalah bagian dari generasi Rabbani..

    2010 adalah tantangannya!! : )

    ReplyDelete
  17. @teguhjunanto
    "Seindah-indahnya mimpi, masih lebih baik kenyataan", sepakat Joe!!. bermimpi boleh, tetapi kaki tetap harus berpijak di bumi kenyataan.

    Dan proses pembentukan generasi Rabbani itu pun memang sudah dimulai pada saat kita telah berniat dan berusaha untuk menuju ke sana...
    InsyaALLAH DIA melihat sekecil apapun usaha yang kita lakukan...

    ReplyDelete
  18. persiapan mental dan ilmu memang di persiapkan sejak dini. yuk persiapin yuk, aduh ini seperti menampar diri sendiri. merunduk dan merenung

    ReplyDelete
  19. Assalamu'alaikum,
    Jumpa perdana nih Mbak...dan salam kenal
    Ijinkan orang awam menulis di kolom komentar !

    Seandainya saya menemukan generasi seperti ini, ingin rasanya bawa seluruh keluargaku kesana...
    Tapi memang sulit menemukannya, bahkan mungkin tidak ada. Tapi yakinlah NILAI PAHALA seorang hamba yang tinggal di lingkungan baik (generasi Rabbani) dengan yang tinggal di lingkungan carut-marut tentunya akan berbeda. Konsisten dalam kebaikan di lingkungan yang baik, tentunya berbeda dengan konsisten dalam kebaikan di lingkungan yang buruk. Disitulah ketentuan Allah yang Maha Adil berlaku. Allahu 'Alam bi Showab.

    Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, Amin.

    Wassalam,
    MAKNA HIDUP

    ReplyDelete
  20. Saya suka dengan bagian "Hati Nurani", sebuah bagian yang kita akan selalu jujur dengannya. Karena saya juga punya(sedang memupuk) keyakinan bahwa Dzat Allah itu dekat dengan hati kita, Dzat Allat itu lebih dekat dari urat nadi kita.

    Seperti kata Stephen R Covey, "Ada ruang antara stimulus dan respon". Dimana disitulah diri kita memilih sebuah tindakan yang akan kita lakukan, kalau tindakan kita berdasarkan Hati Nurani, Insya Allah tindakan itu benar. Karena Dzat Allah itu dekat dengan hati kita.

    Untuk mendengarkan Hati Nurani, perlu sebuah kemampuan untuk membedakan antara perasaan, nafsu, prasangka dan Hati Nurani.

    Mudah-mudahan motivasi yang mbak Rita Susanti cari dengan menuliskannya dalam sebuah blog akan mbak Rita dapatkan.

    ReplyDelete
  21. Mungkin gererasi Rabbani hanya bisa diwujudkan dengan adanya komitmen bersama untuk menciptakan system (yang kemudian menjadi budaya) dan mekanisme kontrol yang baik dalam sebuah kehidupan bersama. Kontrol mengandung makna penerapan hukuman dan hadiah bagi yang melanggar dan yang menegakkan. Kalau hanya menekankan penggemblengan ahklak, terus terang saya kurang yakin.

    ReplyDelete
  22. upaya untuk menciptakan generasi rabbani pada level keluarga banyak sekali godaan dan hambatan. bapak ibu yg tidak penuh 24 jam mendampingi/mengawasi anak2nya merupakan faktor utama hambatan itu. betapa hebatnya sebuah keluarga, yg misalnya saja bisa shalat berjamaah 3 dr 5 waktu shalat, ayah atau ibunya mengajari anak2nya baca quran, dsb.

    ReplyDelete
  23. Mbak Rita...
    Buku KeAkhwatan, ya, mbak....?

    Generasi Robbani.... :)

    ReplyDelete
  24. saya juga pernah baca buku itu.. generasi Rabbani..
    walau aku tahu... buku itu memang bagus untuk menempa ruhiyah..
    tapi aku tetap saja malas-malasan mengamalkannya..
    dah lama juga... 7 tahun yang lalu ...
    waktu masih jadi ikhwan.. hehe

    ReplyDelete
  25. RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk

    MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank

    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  26. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank

    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  27. betul mbak.. semuanya harus dimulai dari diri sendiri.. dan butuh proses yang harus dinikmati..

    ReplyDelete
  28. Assalamu'alaikum mbak nilai-nilai Rabban bila semua insan dibumi ini mejujung tigi nilai-nilai Rabban semakin ringan tersa langkah ini tuk megapai kehidupan yang sepurna dan kesemrawutan akhlak dunia ini tidak akan penah ada

    ReplyDelete
  29. Selamat tahun baru 2010.
    Salam hangat dari Pekalongan.

    ReplyDelete
  30. Tulisan yang bagus Rita, Bundo suka.

    Ibaratnya sebuah bangunan yang megah, Generasi Rabbani adalah cita-cita yang harus kita rintis, walaupun kita hanya bisa menyumbang sebutir pasir untuk itu, Insya Allah tetap berarti

    ReplyDelete
  31. Pembinaan sebuah generasi Rabbani berawal dari pembentukan keluarga. Hanya sekarang hal tersebut tidak menjadi pertimbangan yang utama. Mereka memilih pasangan hidupnya sesuai dengan seleranya saja. Nilai-nilai ketuhanan sudah tidak begitu penting bagi mereka.
    Kemudioan pendidilan agama ketika mereka punya anak pun tidak begitu diperdulikan.
    Terima kasih Rita, sebuah tulisan yang mengingatkan kita semua.

    Salam.

    ReplyDelete
  32. Harus di mulai dari diri sendiri dulu, kita nggak bisa memaksakan kesempurnaan menurut pandangan kita kepada orang lain. Apalagi seperti sesuatu yang agak susah untuk diwujudkan.
    Salam.

    ReplyDelete
  33. selamat tahun baru 2010 ya, mbak rita.........
    semoga di tahun ini kita dpt mjd pribadi yg lebih baik dari sebelumnya.... :)

    ReplyDelete
  34. semuanya memang harus dimulai dari diri kita dengan memberi tauladan kepada org lain..artikelnya bagus

    ReplyDelete
  35. blue mau termasuk generasi Robanni.
    salam hangat dari blue

    semoga u sehat selalu y

    ReplyDelete
  36. selamat malem de, pengen baca postingan baru lagi neeh. ditunggu ya

    ReplyDelete
  37. ah ya.. baru tersadarkan, diri kita sendiri memang memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan diri sebaik2nya untuk 'menciptakan' generasi rabbani ya..
    hmm... bisakah? insya Allah ya sist..?

    ReplyDelete
  38. updaeet updeeet.. gw udah apdeeet neeh

    ReplyDelete
  39. Assalamu'alaikum Kak Rita, apa kbr?
    Mg baik ya, aku berdoa smg kak Rita menjd generasi rabbani dan mampu menciptakan generasi rabbani. Aminn..

    ReplyDelete
  40. semangat semangat
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  41. Wah angan-angan yang indah mbak. Tentunya saya juga mesti berharap generasi rabbani itu tercipta...

    ReplyDelete
  42. Selamat Tahun Baru 2010
    Hati Hati ARUS PERCEPATAN menimpa Nusantara
    Sahabat semuanya tahun 2009 sudah di belakang kita..
    DEMI MASA..
    DEMI WAKTU..
    WAL ASRI..
    semuanya sudah kita lalui bersama sama..
    Canda tawa riang Gembira Tangis suka duka nan pilu telah berlalu..
    semua telah kembali ke alam LAMUNAN TUHAN..
    Tahun 2010 akan datang Menyongsong kita semuanya..
    Tahun 2010 akan segera kita jalani setapak demi setapak..
    Semua itu masih menjadi RAHASIA TUHAN..
    Sesungguhnya Masa yang akan Datang Masih Berada dalam Sirr nya TUHAN..
    Bahkan Sirr/ubun ubun manusia selalu berada dalam Genggaman Tangan Tuhan
    Sesungguhnya Hidup Manusia berada dalam Genggaman Tangan Tuhan..
    Sahabat.. mari kita diam sejenak melamun di alam lamunan Tuhan..
    Membuka kembali perjalanan Tahun 2009 yang baru kita lalui bersama sama..
    Diam dalam tafakur perenungan diri yang dalam..
    Bukankah waktu yang lalu adalah guru untuk ESOK lebih baik
    Bukankah kita harus mengambil hikmah perjalanan kemarin demi perbaikan
    Sahabat Jangan Sia Siakan Waktu sebelum waktu berbalik melindas kita
    Mari kita benahi diri kita masing masing dan belajar serta terus belajar
    Menemukan Tujuan Hidup Manusia dalam Kesadaran Sepenuhnya
    Walau kemungkinan tahun 2010 akan berjalan dengan berat..
    Keadaan mungkin semakin tiada menentu dan semakin sulit saja
    Fenomena alam dan gejolaknya semakin kerap bertambah melanda
    Tapi biarlah semua itu menjadi pelajaran untuk ber SEGERA
    Segera melangkah membenahi diri.. diri lahir dan diri bathin..
    Membenahi Perjalanan Lahiriah dan Perjalanan Bathiniah yang terabaikan
    Ingat sahabatku semuanya sekali lagi bahwa dirimu meliputi lahir dan bathin
    Jika tiba Saat dan Waktunya maka diri lahir akan kembali kepada tanah
    Tetapi sekali lagi INGAT !!! karena diri Bathin akan bangkit melanjutkan perjalanan
    Diri Bathin akan menuai hasil apa yang selama ini kita tanam dan perjuangkan
    Menangis DARAHpun percuma saja jika kau lalai selama di sini
    Sahabat mulailah berfikir untuk menata kehidupan bathin kita masing masing
    Sebab ketahuilah kehidupan bathin adalah sebuah perjalanan spiritual panjang
    Diri Lahiriah melambangkan nilai manusia di hadapan manusia lainnya..
    Sedangkan Diri Bathiniah melambangkan Nilai Manusia dihadapan Tuhan..
    yayaya.. Sesungguhnya NILAI MANUSIA dihadapan ALLAH ada di sini..
    Sahabat biarlah tahun 2010 menjadi tahun kebangkitan bagi kita semua
    Tahun 2010 menjadi Momentum Bangkitnya Kesadaran dalam Diri
    Mari Sahabatku semuanya gapailah esok lebih baik dan lebih baik lagi
    Sekali lagi MELANGKAHLAH SEGERA.. jangan SIA SIA kan waktumu..
    Sebelum TERLAMBAT
    Selamat Tahun Baru 2010

    ReplyDelete
  43. :lol: :lol: :lol: :lol: :lol:

    RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk

    MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank

    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  44. buku keakhwatan memang menarik (ini bukan karena saya akhwat, karena adik, karena adiknya temen, dan karena adiknya orang). topik bahasan yang menarik bagi yang sedang mencari motivasi memang bagian tersebut, yang dipaparkan cantik oleh ustadz cah, problemnya sebenarnya pada penemuan jati diri. menurut saiyah (yang tentunya mungkin perlu refleksi lain) jati diri itu dapat ditemukan kalau sudah memiliki arahan yang tegas, lugas, apa adanya dan all out dari dalam diri untuk melakukan perbaikan continue (Continues and Never ending Improvement -ala Anthony Robbin, Kaizen -ala jepang-, istiqomah -ala islam-) semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang memilih jalan mendaki lagi terjal ini amin.... o ya bukunya Jeffry Lang dah baca belum? bagus loh...

    ReplyDelete
  45. Mbak Rita,
    Dengan pemaparan berupa generasi Rabbani yang mbak tulis, berarti dari sekarang setiap individu mesti memulai sejak sedini mungkin menjadi pribadi yang positif terhadap nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

    Yang mau menjadi bapak / seorang ibu, harus mempersiapkan secara positif dirinya dalam menyongsong anaknya sebagai awal agar anak-anaknya terbentuk menjadi keluarga rabbani.

    Btul kan ?

    ReplyDelete
  46. kenapa kok gak updateee???
    what happen!

    ReplyDelete
  47. @elmoudy
    lagi bener2 padat Bang kegiatan di dunia nyata:)
    InsyaALLAh nanti kalau sudah agak lowong diupdate deh...

    ReplyDelete
  48. hmmmm..............generasi rabbani, semoga kita bisa menjadi bagian darinya, walau hanya sekedar butiran kecil yg ikut mengokohkan.
    salam.

    ReplyDelete
  49. Tetap optimis aja untuk membangun generasi Robbani dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dst. Optimis itu memberi kekuatan.

    Like this... :)

    ReplyDelete
  50. p cabar kawan
    semangatnya mana y
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  51. malam mBaaaaak kok belum muncul hehehe

    ReplyDelete
  52. mari melangkah menjadi generasi rabani

    ReplyDelete
  53. Fotonya lucu dan imut....
    putrinya Mba yaw....

    ReplyDelete
  54. Semoga hari ini lebih baik dari kemarin sayang.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  55. de masih sibuk banget ya, sampe lom ada postingan lagi. ya gpp dunia nyata memang sangat melelahkan ya. Sabar dan ikhlas ya. jaga kesehatan ya

    ReplyDelete
  56. Memberikan bobot di muka bumi dengan kalimat Laillahailallah, kurasa itu tujuan utama generasi robbani, ya kan mba?

    ReplyDelete
  57. Pada saat Rasulullah akan menjadi nabi dan Rasul beliu bermimpi dahulu.. mau tau selengkapnya?? baca di http://adarossyat.blogspot.com/2010/01/ayat-pertama-yang-turun.html

    ReplyDelete
  58. semangat semnagat y
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  59. Assalamualaikum Rita..
    apa kabar.., kok nggak pernah update lagi ???

    ReplyDelete
  60. Asslmm..mbak Rita.. maaf Lama tak mampir ksini ya.. wah, generasi Rabbani..kata2 itu jg sering skali diperdengarkn saat masa2 indah kuliah..smoga qt smua bs mewujudkn generasi Rabbani amin..

    ReplyDelete
  61. oii... updeeet..
    kemana aja seh mbaak..
    kabarnya gmn ?

    ReplyDelete
  62. maa semangatnya kawanku
    p cabar
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  63. Ulasannya cukup menarik, salam kenal dari putra Blambangan, Hidup adalah Proses Belajar dan Berjuang Tanpa Batas, betul kan mbak? Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esuk lebih baik dari hari ini.

    ReplyDelete
  64. @Putra Blambangan
    Salam kenal juga mas, terima kasih sudah berkunjung...Amiin, semoga esok lebih baik dari hari ini ya...

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin