Friday, November 13, 2009

Garis Batas

Bagaimana aku bertemu dengan Mu
Menjadi sungai tak sampai-sampai
Meski muara begitu dekat…

Bagaimana aku melukis wajah Mu
Imajinasi berhenti pada cat-cat
Meski warna begitu lengkap…

By: ???

===============================================================================

PS 1:
Puisi di atas aku temukan pada saat awal-awal aku masuk kuliah dulu. Waktu itu aku membaca puisi itu di salah satu media massa. Karena langsung jatuh cinta saat pertama kali membacanya, maka langsung aku catat deh di buku agendaku. Tapi sangat disayangkan aku lupa menyertakan nama penulisnya (emang dodol nih aku, gak tahu berterima kasih. Suka sama puisinya eh tapi enggak peduli sama yang menciptakannya). Maaf beribu maaf untuk seseorang yang telah menulis puisi ini. Mungkin di antara sahabat ada yg pernah membaca puisi ini dan tahu siapa pengarangnya, mohon sharing di sini yah…(Masalahnya aku tidak pernah membaca buku kumpulan puisi, makanya ketinggalan banget nih informasi tentang puisi).

PS 2:
Puisi di atas adalah salah satu puisi yang paling aku suka, alasannya selain memang karena maknanya yang sangat dalam, juga karena puisi itu mampu menjawab pertanyaanku dulu sewaktu masih di SD dan SMP. Dulu aku sering sekali bertanya seperti ini: “bentuk ALLAH itu seperti apa yah???”, “penasaran deh pengen liat wajah ALLAH kayak gimana”, “terus tempat bersemayamnya ALLAH tuh sebesar apa ??”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Karena pertanyaan-pertanyaan itu, aku jadi sering sekali memandangi langit sambil membayangkan dan mencoba menerka-nerka (dalam dimensi imajinasiku yang sangat bodoh tentunya) tentang wajah ALLAH, terus bentuknya menyerupai apa. Terus kadang juga suka bertanya ada gak yah alam semesta selain di jagad raya ini. Terus juga suka berfikir ALLAH tuh datangnya dari mana dan sejak kapan adanya. Duh pokoknya pertanyaan-pertanyaan yang pada akhirnya membuat aku pusing sendiri deh. Sebenarnya beberapa dari pertanyaan itu jawabannya ada di Sifat-Sifat ALLAH, tapi kan waktu SD aku gak begitu terampil (sekarang juga masih seperti itu sih:)) menyambungkan antara pelajaran-pelajaran di sekolah dengan kondisi di kehidupan nyata.

Pada waktu awal-awal aku kuliah terus ketemu dengan puisi di atas, saat itu fikiranku benar-benar tercerahkan, bahwa sebagai makhluk kita tidak akan pernah bisa membayangkan keberadaan fisik ALLAH seperti apa meski sebenarnya DIA sangat dekat. Fikiran manusia tidak akan pernah sampai ke sana, karena ada garis yang membatasi antara dimensi kita dengan dimensi ALLAH, DIA sang PENCIPTA dan PENGUASA alam semesta raya, sementara kita hanyalah makhluk kecil yang lemah dan tak berdaya.

PS3:
Alhamdulillah akhirnya bisa update juga, setelah 10 hari lamanya blog ini terabaikan. Rekor terpanjang nih meninggalkan blog sejak pertama kali ia lahir ke jagad raya ini hihihi lebay. Tapi ini baru awal sahabat, ke depannya mungkin blog ini akan jauh lebih terbengkalai dan merana lagi. Yah maklumlah pengurusnya sudah mulai berkelana kesana-kemari, dan ketika larut malam saat sampai di kosan lelahnya raga ini tak lagi mampu tuk sekedar melihat-lihat blog, apalagi untuk update (maklum cu! nenek sudah tua, jadi tubuh ini cepat sekali merasa lelah hehehe). Meski sebenarnya sediiih banget harus mengabaikan rumah mayaku ini. Tapi itulah hidup, setiap musim akan selalu berganti. Mudah-mudahan di setiap akhir minggu jika tidak lembur kata-kata sederhana dari aku bisa bersenandung lagi:). Dan mohon maaf untuk sahabat-sahabat yang telah berkunjung mungkin tidak selalu bisa aku balas kunjungannya. Mohon maklum yaaa…Honto ni arigatou ne:).


71 comments:

  1. Halah... jangan lama-lama dong blognya ditinggalin.. khan kasihan tuch merana...

    ReplyDelete
  2. puisi itu dibuat dengan pemahaman yang luar biasa!

    Rita suka baca puisi ya?! bundo suka pada setiap cara orang membacakan puisi, karena nadanya berbeda-benda pada tiap orang sesuai penafsirannya

    suatu saat bacakan puisi untuk bundo ya..

    ReplyDelete
  3. walah...mo kemana nih....aku baru dateng nih....

    ReplyDelete
  4. Pertama kali membaca, mnasih belum terasa, membaca lagi, maknanya syngguh luar biasa Mbak..

    Hohohhoho...Iyah, makanya saya juga heran, kok lama sekali ga up[date2, pasti ge sibuk yhoo...

    Salam semangat selalu untuk sore hari di Jakarta :)

    ReplyDelete
  5. berarti udah bisa membuat puisi yang begitu dalam maknanya sejak kuliah, luar biasa. disaat orang biasanya bikin puisi kalo jatuh cinta pada seseorang saja, kalo yang ini pemahaman tentang tuhan, bagus sekali lho

    ReplyDelete
  6. ah, dia yang menuliskan puisi itu kadang tak mengharapkan dikenal oleh orang lain. ia yang benar-benar sastrawan membagi kata untuk menuai makna dan kemudian menciptakan....buuuummmm perubahan..... sentuhan..... dan..... keajaiban....

    aku menemukan hal itu juga dalam postinganmu... so keep inspire another.... :)

    ReplyDelete
  7. memang gitu harusnya...
    janagn dipertanyakan lagi bagaimana wujudNya...

    ReplyDelete
  8. akhirnya update juga...
    kurang bisa meniukmati puisi dengan cepat. Makanya tak bacanya sekali lagi.

    ReplyDelete
  9. iya nich sobat lama nich ngak update, ayo semangat lagi ya?

    ReplyDelete
  10. Puisi religius banget, penuh makna.
    salam kenal sobat

    ReplyDelete
  11. bagaimana ku sanggup memikirkanmu
    kalau otak ini penuh dengan bayangmu

    he..

    ReplyDelete
  12. Hem.. Therl@lu.. Bisa2 ikutan yg lain. 'mati' blognya. Aku pernah dgr tiap hari muncul ratusan blog, namun tiap hari juga hilang ratusan blog dari peredaran.
    Mau jd yg mana blog ini kak? Hehehe
    Semoga kerjaannya sukses ya kak, salam hangat selalu :-)

    ReplyDelete
  13. Saya suka sekali puisinya, tapi sayang saya juga ga tahu siapa pengarangnya... :)
    Pencari Allah akan berujung pada diri sendiri...tentunya kita harus mengenal dulu siapa diri kita sebenarnya...

    ReplyDelete
  14. yang jelas bukan puisi saya, sebab aku kalo nulis puisi ga sebagus itu. beberapa puisi aku ada di beberapa kampus entah aku juga lupa puisinya seperti apa tapi keknya di Unpad ga ada dah. Tapi seorang kawan sekarang berada di Singapura bernama hany lulusan unpad juga puisi - puisinya cukup bagus dan aku pernah mendegar ketika ia berpuisi. Psikologi Unpad , apakah rita mengenalnya ? tolong di cari , aku tak punya kontak lagi

    ===========================
    Biarlah kata kan tertulis di alam maya
    bila nyatapun tak hadir dalam dirimu
    Biarkanlah aku melukis wajahmu dalam mimpiku
    bila nyatapun tak mampu kulukis

    Aku telah memberi segelas angur untukmu kawan
    tetapi air itupun tak mampu kau raih
    Bila bunga itu telah kutanam dalam taman kecilku
    maka tak kubiarkan bunga itu layu ataupun mati

    Ia akan tetap hidup walau badai berganti kiamat
    sampai ku menuju markas kematian

    ReplyDelete
  15. Pusi...puasi...puisi penggugah hati...(siapa??)

    ReplyDelete
  16. salam sobat
    memang mba RITA,,puisinya punya makna yang dalam ,
    memangnya sudah bosan ya mba,,kok kedepannya nanti ngga update lagi?
    boleh tahu mba,,kok katanya nenek,,usianya sekarang berapa mba RITA?

    ReplyDelete
  17. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda.

    ReplyDelete
  18. ouw, jago bikin puisi juga nih..ajarin dunk:D hehe

    btw, penggemar mbak rita yg selalu komen banyak bgt...salut

    ReplyDelete
  19. JANGAN-JANGAN PUISI TERSEBUT KARYAKU MBAK HEHHEHH...SAYA GAK BISA JADI PENYAIR KOK MBAK. SAYA BISANE MENIKMATI SAJA. DAN YANG PALING SAYA SUKU, PUISI YANG SEDIH MENGHARUKAN. GAK TAHU KOK BEGITU. NOVEL, CERPEN, APA CERMA SUKANE JUGA YANG SEDIH-SEDIH BEGITU...SEMOGA SAJA NASIB SAYA KENAL SEBALIKNYA, YAKNI JAUH DARI KESEDIHAN AMIEN HEHHEHH...

    BTW, SAYA JUGA SERING GAK PUNYA IDE, JADI TERKADANG DAH BERHARI-HARI GAK ADA POSTING. SUAMI SERING MENDORONG DAN MENGASIH IDE PILIHAN, TAPI TETAP SAJA TERKADANG GAK BISA MERANGKAI IDE SUAMI TERSEBUT DALAM KATA-KATA...TERANG SAJA, LA WONG IDE ORANG LAIN HEHHEHHH....

    OKEY, BEGITU AJA DULU MBAK, SEMOGA SEMAKIN BERSEMANGAT UNTUK TERUS NGEBLOG DAN BERKARYA. DAN SEMOGA SAYA JUGA KETULARAN SPIRIT BARU SEPERTI ITU. AMIEN!

    ReplyDelete
  20. Waduh mbak.. 10 hari terabaikan aja sudah menjadi rekor ya...

    Terakhir kali karena kesibukan yang padat saya meninggalkan blog selama tiga minggu, hiks..

    Selamat menulis lagi, mbak rita. Puisi karya seseorang yang bagus dan memberikan kesan mendalam.

    ReplyDelete
  21. Bagaimana aku bertemu dengan Mu
    Menjadi sungai tak sampai-sampai
    Meski muara begitu dekat…

    Bagaimana aku melukis wajah Mu
    Imajinasi berhenti pada cat-cat
    Meski warna begitu lengkap…
    =====================================
    ada rakit di tegah sungai
    dan bambu sebagai dayungnya
    dan biarkanlah air itu menuju muara

    ketika imajinasi sebatas angan
    terhenti karena menungu
    aku ingin engkau membawa sekaleng cat
    tuk berbagi denganku

    ReplyDelete
  22. Memang buagus bngt puisinya, singkat, padat dan jelas maknanya

    ReplyDelete
  23. Hmmm...
    Izin menyimak dulu
    Kunjungi juga blog saia yang lainnya di http://rizaherbal.wordpress.com/

    ReplyDelete
  24. Puisi...oh puisi...
    Betapa dodolnya diriku memahami bait-bait yang ada...
    Tapi syukurlah ada yang membantu menjelaskan makna... :)

    ReplyDelete
  25. Ita saya juga gak tahu siapa penulis puisi itu (dodol juga kah daku?)...hiks

    btw dikampungku dodol itu *galamai ...rasanya sedap mirip *dodol bandung ... hehehe

    ReplyDelete
  26. waktu sma dulu saya gemar membaca horizon. kadang sampai termangu melihat betapa daya imajinasi melompat luar biasa, dan ledakan kreasi meledak tak terkira ketika disajikan dalam rangkai kata bernama puisi.

    sekarang sih dah jarang baca puisi. lebih banyak baca novel.

    ReplyDelete
  27. keren bener bo puisinya....
    ckckck salut2... :mrgreen:

    ReplyDelete
  28. tulisan kamu adem ya...baca puisi itu aku ingat lagu ebiet kesukaanku; BINGKAI MIMPI:
    ....
    garis-garis aku satukan, menampilkan watak yg beringas...terlalu jauh dr wajahMu yang agung teduh dan kasih..

    tadinya mau kopas, eh gak bisa2. aku selalu susah mau komen disini, napa ya rit?

    ReplyDelete
  29. ketika muda dulu aku suka nulis puisi
    tidak bisa panjang-panjang kalimatnya
    paling 5 baris, cukup
    kata yang tersusun sangat lugu
    bukan kata bersayap
    bukan kata kiasan
    kadang aku jadi malu
    membaca puisi karyaku itu
    tapi senang juga
    ketika
    satu puisiku
    diterima olehnya

    ReplyDelete
  30. RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk

    MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  31. Andai manusia mengerti indahnya kehidupan dalam pelukan CINTA maka tidaklah satupun akan mau menukarkannya dengan apa yang ada di dunia

    ReplyDelete
  32. Sayang seribu sayang terlalu banyak diri diri yang tertipu sehingga tiada merasakan kehadiran dan kebesaranNYA meliputi kehadiran di sini

    ReplyDelete
  33. jangan ampe terbengkelai yaaa..
    rasanya seppi dunia kl gak ada loo... hehee.. lebay pliiss

    Allah slalu ada di hati kita..
    kapan aja kita bisa melihatNya
    cukup melihat ke dalam.. n rasakan CahayaNya
    kata ustadz gw seh gt...

    ReplyDelete
  34. puisinya bagus....
    sibuk ya, mbak?
    semangat!!!
    keep on blogging ya.....

    ReplyDelete
  35. Meski hanya 6 baris..tapi maknanya dalam banget, ya, mbak.

    ReplyDelete
  36. kuingin engkau melukis untukku kawan..
    melukis dengan hati
    ikhlas tuk berbagi
    membuat diri
    sepi sunyi
    berbalik
    menjadi
    ramai
    hidup
    tertawa
    lepas
    mencari
    kebahagian sejati
    membumi di tenggah hiruk pikuk
    dunia yang gegap gempita di telan waktu
    yang terus berputar hingga akupun tersadar
    sang pemilik bumi dan lagit bertanya kepadaku
    kapan dirimu menjadi yang terbaik untuk orang lain
    oh kata ini telah menusuk kalbuku walau harap dan cemas menemani hariku yang mengahntui kalbu dan katakan dimana engkau kawanku
    ketika aku harus mati temani sunyi
    mencubui hari-hari yang panjang
    terbuai hingga waktu telah mati
    dan sebuah bait tertulis di
    Markas kematian

    ReplyDelete
  37. aku sih kurang faham puisi. tapi yg kubaca ini memang puisi indah

    ReplyDelete
  38. aku bertanya pada burung di pematang sawah...
    aku bertanya pada elang di atas awan

    aku mendegar matahari
    aku mendegar bulan

    dan aku bertanya padamu
    Apakah matahari dan bulan bisa di dengar?

    ReplyDelete
  39. Salam kenal sebelumnya ya, Jeng...
    btw, tahun lahirnya sama dengan saya loh! hihi ngaku2 biar bisa sodaraan.
    Puisinya bagus dan ceritamu itu...mungkin setiap anak pernah bertanya tentang wujud dan keberadaan Tuhan. Akupun demikian.

    ReplyDelete
  40. Mungkin milik Ismail Marzuki...

    Lembur terus to Mba?

    ReplyDelete
  41. biasanya aku harus termenung lama untuk mencerna sebuah puisi...jadi aku harus baca berulang-ulang...ah sebuah puisi yang begiru indah dan dalam....mengingatkanku bahwa Allah itu Maha....salam sayang dari bandung selatan

    ReplyDelete
  42. biasanya aku harus termenung lama untuk mencerna sebuah puisi...jadi aku harus baca berulang-ulang...ah sebuah puisi yang begiru indah dan dalam....mengingatkanku bahwa Allah itu Maha....salam sayang dari bandung selatan

    ReplyDelete
  43. selamat malam...jalan jalan mencari yang baru...mampir malam mingu

    ReplyDelete
  44. Honto ni arigatou,,..

    semangaat semangaat...
    jangan bersedih yaa
    karena hidup terlalu singkat untuk bersedih
    pergilah kemana hati membawamu...
    sampai kautemukan titik dimana hati berlabuh
    piiiissss... girl

    ReplyDelete
  45. Saya pernah baca sebuah buku. Katanya, kalau jarak jauh, kata-kata banyak terurai untuk melukiskan yang jauh itu. Tapi, bila dekat, kata-kata hilang, kita tenggelam dan merasa cukup dalam perasaan kedekatan itu. Kira2 begitu nggak Rita maksud puisi di atas? Yang paling tahu, tentu saja sang pujangganya sendiri :D

    ReplyDelete
  46. Sudah lama belum update nich Mbak...
    Mana update pake Englishnya he he he

    ReplyDelete
  47. Waduh sayang padahal puisi itu bisa bikin hidup kita lebih gemulai lho..nggak terlalu kaku ( wuah lebai..)

    ReplyDelete
  48. malam
    kenapa comand disini susah sekarang y
    salam hangat selalu
    semoga sukses y

    ReplyDelete
  49. RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk

    MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank

    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  50. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank

    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  51. I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    ReplyDelete
  52. Kemana aja mBaaaak lama enda kelihatan

    ReplyDelete
  53. puisinya penuh makna
    siapakah sosok di balik puisi itu????

    ReplyDelete
  54. Belum lega ya kak.. Jaga kesehatan ya kak, smg sukses, amin

    ReplyDelete
  55. Yang penting kontemplasi tanpa henti. BTW kenapa gak nyobain kolaborasi tweeter dan blog ? Lebih simple dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

    ReplyDelete
  56. Ikut nimbrung ah, sapa tau dapet kunjungan balik, heheee...

    ReplyDelete
  57. puisi yang singkat tapi dalam, saya suka...

    ReplyDelete
  58. wew.. puisi dan .. PS yg manis.. salam kenal yah..

    ReplyDelete
  59. malam
    tetap mensuportmu sahabat
    pa cabar
    salam hangat selalu

    ReplyDelete
  60. aku datang membawa kata
    aku datang mengurai kata
    aku datang dalam guyuran hujan
    dan sang tangan membeku begitu sublim
    harap dan cemas
    untukmu kawan

    ReplyDelete
  61. met lebaran haji y
    salam hangat selalu

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin