Bagaimana aku bertemu dengan Mu
Menjadi sungai tak sampai-sampai
Meski muara begitu dekat…
Bagaimana aku melukis wajah Mu
Imajinasi berhenti pada cat-cat
Meski warna begitu lengkap…
By: ???
===============================================================================
PS 1:
Puisi di atas aku temukan pada saat awal-awal aku masuk kuliah dulu. Waktu itu aku membaca puisi itu di salah satu media massa. Karena langsung jatuh cinta saat pertama kali membacanya, maka langsung aku catat deh di buku agendaku. Tapi sangat disayangkan aku lupa menyertakan nama penulisnya (emang dodol nih aku, gak tahu berterima kasih. Suka sama puisinya eh tapi enggak peduli sama yang menciptakannya). Maaf beribu maaf untuk seseorang yang telah menulis puisi ini. Mungkin di antara sahabat ada yg pernah membaca puisi ini dan tahu siapa pengarangnya, mohon sharing di sini yah…(Masalahnya aku tidak pernah membaca buku kumpulan puisi, makanya ketinggalan banget nih informasi tentang puisi).
PS 2:
Puisi di atas adalah salah satu puisi yang paling aku suka, alasannya selain memang karena maknanya yang sangat dalam, juga karena puisi itu mampu menjawab pertanyaanku dulu sewaktu masih di SD dan SMP. Dulu aku sering sekali bertanya seperti ini: “bentuk ALLAH itu seperti apa yah???”, “penasaran deh pengen liat wajah ALLAH kayak gimana”, “terus tempat bersemayamnya ALLAH tuh sebesar apa ??”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Karena pertanyaan-pertanyaan itu, aku jadi sering sekali memandangi langit sambil membayangkan dan mencoba menerka-nerka (dalam dimensi imajinasiku yang sangat bodoh tentunya) tentang wajah ALLAH, terus bentuknya menyerupai apa. Terus kadang juga suka bertanya ada gak yah alam semesta selain di jagad raya ini. Terus juga suka berfikir ALLAH tuh datangnya dari mana dan sejak kapan adanya. Duh pokoknya pertanyaan-pertanyaan yang pada akhirnya membuat aku pusing sendiri deh. Sebenarnya beberapa dari pertanyaan itu jawabannya ada di Sifat-Sifat ALLAH, tapi kan waktu SD aku gak begitu terampil (sekarang juga masih seperti itu sih:)) menyambungkan antara pelajaran-pelajaran di sekolah dengan kondisi di kehidupan nyata.
Pada waktu awal-awal aku kuliah terus ketemu dengan puisi di atas, saat itu fikiranku benar-benar tercerahkan, bahwa sebagai makhluk kita tidak akan pernah bisa membayangkan keberadaan fisik ALLAH seperti apa meski sebenarnya DIA sangat dekat. Fikiran manusia tidak akan pernah sampai ke sana, karena ada garis yang membatasi antara dimensi kita dengan dimensi ALLAH, DIA sang PENCIPTA dan PENGUASA alam semesta raya, sementara kita hanyalah makhluk kecil yang lemah dan tak berdaya.
PS3:
Alhamdulillah akhirnya bisa update juga, setelah 10 hari lamanya blog ini terabaikan. Rekor terpanjang nih meninggalkan blog sejak pertama kali ia lahir ke jagad raya ini hihihi lebay. Tapi ini baru awal sahabat, ke depannya mungkin blog ini akan jauh lebih terbengkalai dan merana lagi. Yah maklumlah pengurusnya sudah mulai berkelana kesana-kemari, dan ketika larut malam saat sampai di kosan lelahnya raga ini tak lagi mampu tuk sekedar melihat-lihat blog, apalagi untuk update (maklum cu! nenek sudah tua, jadi tubuh ini cepat sekali merasa lelah hehehe). Meski sebenarnya sediiih banget harus mengabaikan rumah mayaku ini. Tapi itulah hidup, setiap musim akan selalu berganti. Mudah-mudahan di setiap akhir minggu jika tidak lembur kata-kata sederhana dari aku bisa bersenandung lagi:). Dan mohon maaf untuk sahabat-sahabat yang telah berkunjung mungkin tidak selalu bisa aku balas kunjungannya. Mohon maklum yaaa…Honto ni arigatou ne:).
Halah... jangan lama-lama dong blognya ditinggalin.. khan kasihan tuch merana...
ReplyDeletepuisi itu dibuat dengan pemahaman yang luar biasa!
ReplyDeleteRita suka baca puisi ya?! bundo suka pada setiap cara orang membacakan puisi, karena nadanya berbeda-benda pada tiap orang sesuai penafsirannya
suatu saat bacakan puisi untuk bundo ya..
walah...mo kemana nih....aku baru dateng nih....
ReplyDeletePertama kali membaca, mnasih belum terasa, membaca lagi, maknanya syngguh luar biasa Mbak..
ReplyDeleteHohohhoho...Iyah, makanya saya juga heran, kok lama sekali ga up[date2, pasti ge sibuk yhoo...
Salam semangat selalu untuk sore hari di Jakarta :)
berarti udah bisa membuat puisi yang begitu dalam maknanya sejak kuliah, luar biasa. disaat orang biasanya bikin puisi kalo jatuh cinta pada seseorang saja, kalo yang ini pemahaman tentang tuhan, bagus sekali lho
ReplyDeleteah, dia yang menuliskan puisi itu kadang tak mengharapkan dikenal oleh orang lain. ia yang benar-benar sastrawan membagi kata untuk menuai makna dan kemudian menciptakan....buuuummmm perubahan..... sentuhan..... dan..... keajaiban....
ReplyDeleteaku menemukan hal itu juga dalam postinganmu... so keep inspire another.... :)
memang gitu harusnya...
ReplyDeletejanagn dipertanyakan lagi bagaimana wujudNya...
akhirnya update juga...
ReplyDeletekurang bisa meniukmati puisi dengan cepat. Makanya tak bacanya sekali lagi.
iya nich sobat lama nich ngak update, ayo semangat lagi ya?
ReplyDeletePuisi religius banget, penuh makna.
ReplyDeletesalam kenal sobat
bagaimana ku sanggup memikirkanmu
ReplyDeletekalau otak ini penuh dengan bayangmu
he..
Hem.. Therl@lu.. Bisa2 ikutan yg lain. 'mati' blognya. Aku pernah dgr tiap hari muncul ratusan blog, namun tiap hari juga hilang ratusan blog dari peredaran.
ReplyDeleteMau jd yg mana blog ini kak? Hehehe
Semoga kerjaannya sukses ya kak, salam hangat selalu :-)
Saya suka sekali puisinya, tapi sayang saya juga ga tahu siapa pengarangnya... :)
ReplyDeletePencari Allah akan berujung pada diri sendiri...tentunya kita harus mengenal dulu siapa diri kita sebenarnya...
yang jelas bukan puisi saya, sebab aku kalo nulis puisi ga sebagus itu. beberapa puisi aku ada di beberapa kampus entah aku juga lupa puisinya seperti apa tapi keknya di Unpad ga ada dah. Tapi seorang kawan sekarang berada di Singapura bernama hany lulusan unpad juga puisi - puisinya cukup bagus dan aku pernah mendegar ketika ia berpuisi. Psikologi Unpad , apakah rita mengenalnya ? tolong di cari , aku tak punya kontak lagi
ReplyDelete===========================
Biarlah kata kan tertulis di alam maya
bila nyatapun tak hadir dalam dirimu
Biarkanlah aku melukis wajahmu dalam mimpiku
bila nyatapun tak mampu kulukis
Aku telah memberi segelas angur untukmu kawan
tetapi air itupun tak mampu kau raih
Bila bunga itu telah kutanam dalam taman kecilku
maka tak kubiarkan bunga itu layu ataupun mati
Ia akan tetap hidup walau badai berganti kiamat
sampai ku menuju markas kematian
wah udah mulai sibuk lagi ya rita
ReplyDeletePusi...puasi...puisi penggugah hati...(siapa??)
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletememang mba RITA,,puisinya punya makna yang dalam ,
memangnya sudah bosan ya mba,,kok kedepannya nanti ngga update lagi?
boleh tahu mba,,kok katanya nenek,,usianya sekarang berapa mba RITA?
puisinya bagus gan!
ReplyDeletetetap semangat!
Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda.
ReplyDeleteouw, jago bikin puisi juga nih..ajarin dunk:D hehe
ReplyDeletebtw, penggemar mbak rita yg selalu komen banyak bgt...salut
JANGAN-JANGAN PUISI TERSEBUT KARYAKU MBAK HEHHEHH...SAYA GAK BISA JADI PENYAIR KOK MBAK. SAYA BISANE MENIKMATI SAJA. DAN YANG PALING SAYA SUKU, PUISI YANG SEDIH MENGHARUKAN. GAK TAHU KOK BEGITU. NOVEL, CERPEN, APA CERMA SUKANE JUGA YANG SEDIH-SEDIH BEGITU...SEMOGA SAJA NASIB SAYA KENAL SEBALIKNYA, YAKNI JAUH DARI KESEDIHAN AMIEN HEHHEHH...
ReplyDeleteBTW, SAYA JUGA SERING GAK PUNYA IDE, JADI TERKADANG DAH BERHARI-HARI GAK ADA POSTING. SUAMI SERING MENDORONG DAN MENGASIH IDE PILIHAN, TAPI TETAP SAJA TERKADANG GAK BISA MERANGKAI IDE SUAMI TERSEBUT DALAM KATA-KATA...TERANG SAJA, LA WONG IDE ORANG LAIN HEHHEHHH....
OKEY, BEGITU AJA DULU MBAK, SEMOGA SEMAKIN BERSEMANGAT UNTUK TERUS NGEBLOG DAN BERKARYA. DAN SEMOGA SAYA JUGA KETULARAN SPIRIT BARU SEPERTI ITU. AMIEN!
Waduh mbak.. 10 hari terabaikan aja sudah menjadi rekor ya...
ReplyDeleteTerakhir kali karena kesibukan yang padat saya meninggalkan blog selama tiga minggu, hiks..
Selamat menulis lagi, mbak rita. Puisi karya seseorang yang bagus dan memberikan kesan mendalam.
Bagaimana aku bertemu dengan Mu
ReplyDeleteMenjadi sungai tak sampai-sampai
Meski muara begitu dekat…
Bagaimana aku melukis wajah Mu
Imajinasi berhenti pada cat-cat
Meski warna begitu lengkap…
=====================================
ada rakit di tegah sungai
dan bambu sebagai dayungnya
dan biarkanlah air itu menuju muara
ketika imajinasi sebatas angan
terhenti karena menungu
aku ingin engkau membawa sekaleng cat
tuk berbagi denganku
Memang buagus bngt puisinya, singkat, padat dan jelas maknanya
ReplyDeleteHmmm...
ReplyDeleteIzin menyimak dulu
Kunjungi juga blog saia yang lainnya di http://rizaherbal.wordpress.com/
Puisi...oh puisi...
ReplyDeleteBetapa dodolnya diriku memahami bait-bait yang ada...
Tapi syukurlah ada yang membantu menjelaskan makna... :)
Ita saya juga gak tahu siapa penulis puisi itu (dodol juga kah daku?)...hiks
ReplyDeletebtw dikampungku dodol itu *galamai ...rasanya sedap mirip *dodol bandung ... hehehe
waktu sma dulu saya gemar membaca horizon. kadang sampai termangu melihat betapa daya imajinasi melompat luar biasa, dan ledakan kreasi meledak tak terkira ketika disajikan dalam rangkai kata bernama puisi.
ReplyDeletesekarang sih dah jarang baca puisi. lebih banyak baca novel.
keren bener bo puisinya....
ReplyDeleteckckck salut2... :mrgreen:
tulisan kamu adem ya...baca puisi itu aku ingat lagu ebiet kesukaanku; BINGKAI MIMPI:
ReplyDelete....
garis-garis aku satukan, menampilkan watak yg beringas...terlalu jauh dr wajahMu yang agung teduh dan kasih..
tadinya mau kopas, eh gak bisa2. aku selalu susah mau komen disini, napa ya rit?
ketika muda dulu aku suka nulis puisi
ReplyDeletetidak bisa panjang-panjang kalimatnya
paling 5 baris, cukup
kata yang tersusun sangat lugu
bukan kata bersayap
bukan kata kiasan
kadang aku jadi malu
membaca puisi karyaku itu
tapi senang juga
ketika
satu puisiku
diterima olehnya
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
ReplyDeleteMENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Andai manusia mengerti indahnya kehidupan dalam pelukan CINTA maka tidaklah satupun akan mau menukarkannya dengan apa yang ada di dunia
ReplyDeleteSayang seribu sayang terlalu banyak diri diri yang tertipu sehingga tiada merasakan kehadiran dan kebesaranNYA meliputi kehadiran di sini
ReplyDeletejangan ampe terbengkelai yaaa..
ReplyDeleterasanya seppi dunia kl gak ada loo... hehee.. lebay pliiss
Allah slalu ada di hati kita..
kapan aja kita bisa melihatNya
cukup melihat ke dalam.. n rasakan CahayaNya
kata ustadz gw seh gt...
puisinya bagus....
ReplyDeletesibuk ya, mbak?
semangat!!!
keep on blogging ya.....
Meski hanya 6 baris..tapi maknanya dalam banget, ya, mbak.
ReplyDeleteSetuju puisinya bagus :)
ReplyDeletekuingin engkau melukis untukku kawan..
ReplyDeletemelukis dengan hati
ikhlas tuk berbagi
membuat diri
sepi sunyi
berbalik
menjadi
ramai
hidup
tertawa
lepas
mencari
kebahagian sejati
membumi di tenggah hiruk pikuk
dunia yang gegap gempita di telan waktu
yang terus berputar hingga akupun tersadar
sang pemilik bumi dan lagit bertanya kepadaku
kapan dirimu menjadi yang terbaik untuk orang lain
oh kata ini telah menusuk kalbuku walau harap dan cemas menemani hariku yang mengahntui kalbu dan katakan dimana engkau kawanku
ketika aku harus mati temani sunyi
mencubui hari-hari yang panjang
terbuai hingga waktu telah mati
dan sebuah bait tertulis di
Markas kematian
very nice poems.. love it!
ReplyDeleteaku sih kurang faham puisi. tapi yg kubaca ini memang puisi indah
ReplyDeleteaku bertanya pada burung di pematang sawah...
ReplyDeleteaku bertanya pada elang di atas awan
aku mendegar matahari
aku mendegar bulan
dan aku bertanya padamu
Apakah matahari dan bulan bisa di dengar?
Salam kenal sebelumnya ya, Jeng...
ReplyDeletebtw, tahun lahirnya sama dengan saya loh! hihi ngaku2 biar bisa sodaraan.
Puisinya bagus dan ceritamu itu...mungkin setiap anak pernah bertanya tentang wujud dan keberadaan Tuhan. Akupun demikian.
Mungkin milik Ismail Marzuki...
ReplyDeleteLembur terus to Mba?
Puisinya belon beres
ReplyDeletebiasanya aku harus termenung lama untuk mencerna sebuah puisi...jadi aku harus baca berulang-ulang...ah sebuah puisi yang begiru indah dan dalam....mengingatkanku bahwa Allah itu Maha....salam sayang dari bandung selatan
ReplyDeletebiasanya aku harus termenung lama untuk mencerna sebuah puisi...jadi aku harus baca berulang-ulang...ah sebuah puisi yang begiru indah dan dalam....mengingatkanku bahwa Allah itu Maha....salam sayang dari bandung selatan
ReplyDeleteselamat malam...jalan jalan mencari yang baru...mampir malam mingu
ReplyDeleteHonto ni arigatou,,..
ReplyDeletesemangaat semangaat...
jangan bersedih yaa
karena hidup terlalu singkat untuk bersedih
pergilah kemana hati membawamu...
sampai kautemukan titik dimana hati berlabuh
piiiissss... girl
Saya pernah baca sebuah buku. Katanya, kalau jarak jauh, kata-kata banyak terurai untuk melukiskan yang jauh itu. Tapi, bila dekat, kata-kata hilang, kita tenggelam dan merasa cukup dalam perasaan kedekatan itu. Kira2 begitu nggak Rita maksud puisi di atas? Yang paling tahu, tentu saja sang pujangganya sendiri :D
ReplyDeleteSudah lama belum update nich Mbak...
ReplyDeleteMana update pake Englishnya he he he
Waduh sayang padahal puisi itu bisa bikin hidup kita lebih gemulai lho..nggak terlalu kaku ( wuah lebai..)
ReplyDeletemalam
ReplyDeletekenapa comand disini susah sekarang y
salam hangat selalu
semoga sukses y
RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
ReplyDeleteMENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
ReplyDeleteI Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll
ReplyDeleteKemana aja mBaaaak lama enda kelihatan
ReplyDeletepuisinya penuh makna
ReplyDeletesiapakah sosok di balik puisi itu????
nice poem yah rit..
ReplyDeleteBelum lega ya kak.. Jaga kesehatan ya kak, smg sukses, amin
ReplyDeleteYang penting kontemplasi tanpa henti. BTW kenapa gak nyobain kolaborasi tweeter dan blog ? Lebih simple dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
ReplyDeleteIkut nimbrung ah, sapa tau dapet kunjungan balik, heheee...
ReplyDeletebluedatang jeung
ReplyDeletepuisi yang singkat tapi dalam, saya suka...
ReplyDeletewew.. puisi dan .. PS yg manis.. salam kenal yah..
ReplyDeletemalam
ReplyDeletetetap mensuportmu sahabat
pa cabar
salam hangat selalu
aku datang membawa kata
ReplyDeleteaku datang mengurai kata
aku datang dalam guyuran hujan
dan sang tangan membeku begitu sublim
harap dan cemas
untukmu kawan
Mana updatenya...????
ReplyDeletemet lebaran haji y
ReplyDeletesalam hangat selalu
Salam kenal, gabung yuk
ReplyDeleteajarin q bikin puisi.............
ReplyDelete