Friday, December 11, 2009

Jejak-jejak Langkah Kita

Di atas butir-butir waktu kita pernah berjalan
Mendahului sang mentari bangkit dari peraduan
Menyusuri jalan dan lorong-lorong harapan
Berjalan kita menuju ladang penghidupan

Dengan daya ragamu kau gemburkan sawah kita
Akan kita semai benih-benih harapan di atasnya
Untuk masa depan dan kehidupan yang nyata
Jawabanmu ketika ku tanya untuk apa ini semua

Ditengah terik panas yang membakar raga
Kita berlindung di semak-semak pohon rumbia
Kita buka bekal nasi dengan lauk seadanya
Dan lenyaplah lapar dahaga dari tubuh kita

Setelah lepaskan penat, bermunajat kepada NYA
Kembali kau berjalan dengan semangat membara
Mengolah sawah tak kenal lelah dan putus asa
Demi anak-anakmu tuk bisa tersenyum dan tertawa

Senja sebelum mentari meninggalkan hari
Kita berhenti dan sudahi perjuangan di hari ini
di antara iringan burung-burung yang bernyanyi
Pulang kita mengiringi hari yang ‘kan berganti

Ibu, tengah aku susuri jejak-jejak langkah kita
Kau akan selalu hidup di setiap nafas dan rasa
Karena darahmu telah berpadu dalam ragaku
Memberikan kekuatan tuk terus melangkah maju

Di atas tanah jalan setapak yang pernah kita lalui
Telah kupetik hikmah dan pelajaran yang sangat berarti
Dari seorang IBU, sosok pahlawan yang pernah aku miliki
Perjuangan dan pengorbananmu kelak ‘kan menjadi saksi

Meski saat ini kau tak lagi hadir temani diri
Namun telah tertoreh kuat kenangan dihati
Yang akan selalu hidup dan menyala selamanya
Menerangi langkah pada butiran waktu yang tersisa

============================================

Puisi ini persembahan untuk Bunda tercinta
meski beliau sudah tak mungkin bisa membacanya,
Namun doa-doaku untuk nya tak akan pernah putus
selama hayat masih dikandung raga...

Puisi ini juga aku ikut sertakan pada Karnaval
"Minum Teh Bersama Ibu" di blog http://guskar.com,
dalam rangka menyambut hari ibu
pada 22 Des mendatang...

Semga bermanfaat bagi siapapun yang berkenan tuk membacanya...


45 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. sesungguhnya ibu tak pernah pergi meninggalkan Rita, kenangannya akan terus merekat kuat..

    ReplyDelete
  3. Ibu adalah titisan, utusan dan wujud nyata Rahman dan Rahim Tuhan terhadap kita mbak.....

    ReplyDelete
  4. Bila rita mengambil hikmah dan pelajaran dari sosok seorang ibu, dari hadit yang kubaca dan sesuai dengan postinganku , Insya Allah ini termasuk dari ciri-ciri kebahagian yang di beri Allah.
    http://kawanlama95.wordpress.com/2009/12/12/kebahagian-yang-hilang/

    terima kasih mengingatkan ibuku yang sedang pulkam
    sendiri sepi

    ReplyDelete
  5. Bila rita mengambil hikmah dan pelajaran dari sosok seorang ibu, dari hadit yang kubaca dan sesuai dengan postinganku , Insya Allah ini termasuk dari ciri-ciri kebahagian yang di beri Allah.
    http://kawanlama95.wordpress.com/2009/12/12/kebahagian-yang-hilang/

    terima kasih mengingatkan ibuku yang sedang pulkam
    sendiri sepi

    ReplyDelete
  6. Bila rita mengambil hikmah dan pelajaran dari sosok seorang ibu, dari hadit yang kubaca dan sesuai dengan postinganku , Insya Allah ini termasuk dari ciri-ciri kebahagian yang di beri Allah.
    http://kawanlama95.wordpress.com/2009/12/12/kebahagian-yang-hilang/

    terima kasih mengingatkan ibuku yang sedang pulkam
    sendiri sepi

    ReplyDelete
  7. hmmmmm buagus bangt puisinya Mbak Rita, saya malah ndak bisa menulis puiSi, hehee...

    ReplyDelete
  8. doa2mu akan membahagiakan ibumu, Rit.

    terima kash loh ya, sdh ikut meramaikan acara karnaval blog :)

    ReplyDelete
  9. aku hanya ingin berkomentar : "I love my Mom"

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah,
    meski b elum dapat berbakti dengan sebaik mungkin tetapi saya diberi kesempatan untuk menemani hari2 ibu saya. Di sini, di kampung halaman.

    ReplyDelete
  11. Hadir lagi mbak .... mari berdoa untuk ibu kita masing-masing.... Sambungkan lagi tali kasih dan silaturahim wlopun ibu kita mungkin sudah tiada sekali pun.

    ReplyDelete
  12. I miss my mom...
    Walau pun beliau hanya berjarak 1/2 jam perjalanan... :)

    ReplyDelete
  13. Jadi kangggen pingin pulkam kak rita..

    ReplyDelete
  14. Semoga beruntung kak rita ya...salam

    ReplyDelete
  15. walau tak lagi bersama dan menemani kita, tanpa sadar ibu telah menyatu dalam bentuk kepribadian dan karakter kita sebagai anak, mba Rita...

    ReplyDelete
  16. Aku tak pernah tahu seperti apa Ibuku.

    ReplyDelete
  17. Catatan Menjelang Karnaval Blog MTBI
    Pertama, saya wajib mengucapkan terima kasih kepada teman-teman narablog yang telah mengirimkan artikel untuk meramaikan acara Karnaval Blog : Minum Teh Bersama Ibu. Artikel yang masuk cukup banyak, yaitu 50 naskah. Artikel yang dikirimkan ada yang berupa, Esai, Fiksi, Puisi, atau Ringan Interesan. Semua bagus, dan itu telah membuat saya kesulitan mana yang akan ditampilkan dalam karnaval nanti.
    http://guskar.com/2009/12/13/catatan-menjelang-karnaval-blog-mtbi/

    ReplyDelete
  18. Karena puisi ini dipersembahkan untuk hari Ibu, maka aq sekalian ucapin selamat Hari Ibu.

    Sebuah puisi yang menyentuh hati terutama pada saat aq tau bhw ibumu sudah tak dapat lagi membaca puisi indah Rita.

    ReplyDelete
  19. Luar biasa, Rita. Kalau soal ibu, saya tak bisa komen banyak, selalu saja teringat almarhumah ibu. Makanya, saya tak ikut helatan ini.

    But, semoga menang Rita :)

    ReplyDelete
  20. semoga ia selalu damai di sisiNya
    amin
    salam kenal mba rita

    ReplyDelete
  21. wah, aku udah lama gak mampir nih, mbak...
    puisinya mbak rita ttg ibu ini bagus lowh....
    semoga ibunda mbak rita tenang di sisi-Nya...
    dan semoga puisi ini bisa menang lomba ya, mbak... :)

    ReplyDelete
  22. Puisinya sangat indah dan menyentuh, Dek. Mba mbacanya dengan mata berkaca. mmm, mulianya seorang ibu, ibu memang sosok yg teramat indah, dan kau demikian piawai menuangkannya kata demi kata.. semoga menang ya, Dek :) amin
    _____________________
    Dek, kulihat namamu tercantum di award-nya Ibu Siti Fatimah Ahmad http://websitifatimah.wordpress.com/2009/12/07/ultah-pertama-laman-menulis-gaya-sendiri-32000-terima-kasih/

    Kamu ada di kelompok nama yg berawalan huruf R.Dah tau belum, sayang? :)

    ReplyDelete
  23. Wah..ok juga nih puisinya mbak Rita..pasti menang deh. Semoga.

    ReplyDelete
  24. ikutan lomba juga ne rit...??

    moga moga menang yaa

    ReplyDelete
  25. wow.. mba rita.. puisinya indah. seriusan.. moga sukses di lombanya pakde dan guskar yaaaaaaa.... :)

    *kangen mba rita.. :)

    ReplyDelete
  26. huaaaaa..... jalan-jalan ahhh....

    mbak rita... salam kenal yup... visit back donk

    ReplyDelete
  27. bunda selalu merindukan ibu setiap hari.
    sebenarnya ibu nggak pernah meninggalkan Mbak Rita, kasih dan doanya selalu ada bersama2 tiap detik.
    Semoga sukses di acara '' minum teh'' nya Guskar ya Mbak.
    salam.

    ReplyDelete
  28. Kita semaikan benih2 harapan diatasnya ... pakai bumbu *cinta gak ya??

    ReplyDelete
  29. tak satu pun kata2 yang bisa diucapkan untuk melukiskan perjuangan seorang ibu..
    salamt hari ibu

    ReplyDelete
  30. Assalamu'alaikum. Berkunjung lagi menikmati indahnya goresan sahabat. Salam

    ReplyDelete
  31. Assalamu'alaikum. Berkunjung lagi menikmati indahnya goresan sahabat. Salam

    ReplyDelete
  32. wuaaa jadi kangen emak di rumah nan jauh disana :)

    ReplyDelete
  33. Butiran waktu yang tersisa..
    menjadi refleksi akan segala yang berlalu
    Saat sosok ibu itu... menginspirasi hidup
    dan menjadi satu alasan kenapa hidup itu perlu
    walau kita tak pernah mengerti kenapa kita harus terlahir dari rahimnya
    tapi yang pasti.. melalui ibu, langit mulai tampak
    dan bumi pun tampak nyatanya..
    dan segala keindahan mulai mengalir..

    ReplyDelete
  34. Salam Takzim
    Selamat Tahun Baru 1431H
    Semoga malam muhasabah nanti dapat menyimpan perbuatan amal dan meninggalkan perbuatan dosa
    Salam Takzim Batavusqu

    ReplyDelete
  35. Selamat tahun baru 1431 H ya Sist...
    sekalian mau ngasih kado, silakan ditengok di tempatku ya... :)

    ReplyDelete
  36. masih berjejek-jeka nih mba.. :D

    btw, mau ngajak utk ikutan tasyakuran blog dila di http://dhila13.wordpress.com/2009/12/17/tasbih-bukan-kontes-biasa-sticky/ yang beruntung nanti akan dapat sebuah novel sebagai bingkisan.. dateng yaa… :)

    ReplyDelete
  37. saluuttt ama puisi2 kaya' gini.. hmmm... lanjutkan mba' Rita.. ^_^

    ReplyDelete
  38. p cabar kawan
    salam hangat selalu

    ReplyDelete
  39. Ternyata aku lebih beruntung dari Mba karena simbokku masih ada...Kita sama-sama berpartisipasi mba dalam karnaval itu

    ReplyDelete
  40. Wah, pusiinya asyik banget, Mbak...

    (sorry, baru berkunjung cz baru baca kommennya. Saya biasa dipanggil Baha...terbaha-baha gtu. hihihi)

    Salam akrab, Mbak...

    ReplyDelete
  41. Salam Takzim
    Selamat Pagi bu Rita
    Semoga minggu ini ibu tetap berada dalam keranda kebahagiaan bersama keluarga
    Salam Takzim Batavusqu

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin