Friday, August 07, 2009

Pelajaran dari Seorang Bapak Penarik Gerobak Sampah

Satu hari saya berpapasan dengan seorang Bapak yang sedang menarik gerobak sampah di pinggiran kali Sunter. Pada saat berpapasan tersebut tidak sengaja saya mendengar Bapak itu mengucapkan Alhamdulillah ketika beliau menerima ”sesuatu” dari seseorang, dan setelah membaca Alhamdulillah kemudian dilanjutkannya dengan mengucapkan terima kasih kepada seseorang tersebut. Subhanallah, hati saya bergetar mendengar ucapan Bapak itu.

Kenapa hati saya bergetar?, karena saya mendengar bahwa Bapak itu dengan secara sadar mengucapkan Alhamdulillah terlebih dahulu, baru kemudian mengucapkan terima kasih pada saat beliau menerima sesuatu (baca:rizki) dari orang lain. Saya langsung terfikir betapa Bapak ini begitu mulianya karena yang pertama kali beliau berikan ucapan terima kasih adalah ALLAH, sang Pemberi rizki yang sesungguhnya, baru kemudian kepada manusia yang hanya berperan sebagai perantara untuk sampainya rizki tersebut ke tangan beliau.

Sikap Bapak tersebut memberikan pelajaran kepada saya bahwa: pertama; Bapak itu benar-benar menyadarai bahwa setiap apapun rizki atau anugerah yang kita terima dalam hidup ini hakikatnya adalah berasal dari ALLAH dan hanya akan terjadi atas kehendak NYA, karena itu sudah sepantasnya dan seharusnya lah yang pertama kali berhak mendapatkan ucapan terima kasih kita adalah ALLAH, meski sebenarnya tanpa ucapan terima kasih itu pun tidak akan berkurang sedikitpun kekayaan ALLAH di jagad raya ini. Kedua; Bapak itu menyadari bahwa beliau juga harus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada manusia yang telah menjadi perantara atas anugerah dan nikmat yang telah ia terima, yaitu dengan mengucapkan terima kasih dengan sepenuh hati.

Sikap syukur dan terima kasih yang tulus itu telah membukakan pintu-pintu rizki yang lainnya yang mungkin sebelumnya masih tertutup, karena sebagaimana janji Allah di dalam Alquran: ”sungguh jika kamu bersyukur maka akan aku tambah nikmatku untukmu, tetapi jika kamu ingkar maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih”. Rasa syukur itu terdiri atas rasa syukur kepada ALLAH yang terutama, dan juga rasa terima kasih kepada manusia yang telah diutus oleh ALLAH sebagai perantara dan jalan untuk sampainya anugerah tersebut kepada kita. Di mana tentunya rasa syukur kepada ALLAH itu bukan hanya sebatas ucapan, tetapi harus dilanjutkan dengan perwujudan syukur lainnya yaitu dengan meneruskan kembali anugerah yang telah diterima dari ALLAH kepada saudara kita yang membutuhkan.

Betapa saya malu memandang diri ini, sudah sedemikian sadarkah saya untuk senantiasa ingat kepada Allah dengan langsung mengucapkan Alhamdulillah ketika mendapatkan rizki atau pun nikmat lainnya, rasanya masih jauh sekali. Biasanya yang pertama kali saya ucapkan adalah terima kasih kepada seseorang yang pada saat itu menjadi perantara rizki buat saya. Bahkan mungkin saya terkadang lupa mengucapkan Alhamdulillah karena saya merasa telah mengucapkan terima kasih.

Betapa seorang Bapak yang mungkin secara kasat mata dianggap oleh sebagian besar orang hanyalah manusia biasa baik dilihat dari segi materi maupun pangkat, status sosial dsbnya, namun memiliki kepekaan dan kesadaran yang luar biasa mengenai siapa yang pertama kali yang patut dan layak diberi ucapan terima kasih pada saat kita mendapatkan nikmat di dalam kehidupan sehari-hari.

Alhamdulillah, hari ini ENGKAU telah membuka mata bathinku tentang kekurangajaranku kepada Mu ya RABB, dan terima kasih Bapak karena engkau telah memberikan satu pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku. Semoga Allah senantiasa memudahkan jalan rizki untuk Bapak, amiin.

24 comments:

  1. sungguh bapak itu beruntung, Rita..
    mencari sesuap nasi dari tetesan keringatnya sendiri
    betapa Allah SWT akan membalas setiap tetesan itu

    ReplyDelete
  2. Iya Bundo, Bapak itu sangat beruntung karena beliau tetap mengerahkan segenap daya agar bisa tetap melanjutkan roda kehidupannya..
    Amiiin ya Rabb, semoga ALLAH membalas setiap tetesan keringatnya...

    ReplyDelete
  3. Dia lebih berbahagia dibanding para kolormelorot yg kaya raya. sebab yg hidup melimpah ruah tadi klo makan gak pernah nikmat..yg hakiki , makan ini bosan..., makan yg tu bosan..dst., makanan apapun mampu dia beli ttp tdk pernah terpuaskan.

    tetapi...

    kalau bpk tadi walaupun hanya sekepal nasi dingin dan setetes kecap..!sangat nikmat sekali rasanya.. luaar biasa..
    kenapa..?
    karena dia menikmatinya
    dengan RASA SYUKUR....

    Salam Persahabatan.

    ReplyDelete
  4. Iya Paklik, betul sekali....
    Sebenarnya kebahagiaan dan kenikmatan itu hanya bisa didapatkan ketika kita bisa memaknai hidup ini dengan rasa syukur...

    ReplyDelete
  5. Kadang, pelajaran berharga kita dapatkan tanpa sengaja dan dari orang yang tidak kita duga.
    Si Bapak (yang 90% secara materi tentu hidupnya tidak mudah) mengajarkan kepada kita semua bagimana bersikap dalam hidup ini.
    Inspiratif posting Mbak..

    Wassalam
    Dan udah Saya link balik, thanks

    ReplyDelete
  6. Saya selalu menaruh hormat dan salut pada orang2 terpinggirkan yang senantiasa semangat.

    Link sudah saya pasang. Silahkan dicek

    ReplyDelete
  7. Hiks, udah ngasih comment, tapi kok gak ada ya??

    ReplyDelete
  8. de engkau telah berdzikir secara tersirat dan bentuk khusukuran kita pada ilahi adalah dengan spontanitas dan tidak di buat-buat aku berdoa untuk yang menulis kisah ini dan bapak itu di masukan ke dalam surganya itu amin.

    Bentuk kasih sayang Allah kepada kita diantaranya hati kita tertaut kepada Allah .Dan bentuk kejadian apapun di depan mata kita selalu bisa menjadi sebuah hikmah
    oke

    ReplyDelete
  9. @CumaINI
    terima kasih, dan semoga bermanfaat..

    @Sakurata
    Iya mas, terkadang hikmah itu kita peroleh dari seseorang yang tidak kita duga..
    semoga tulisan ini ada manfaatnya meskipun sedikit...
    Terima kasih mas sudah dilink...Salam persahabtan!.

    @yangputri
    terima kasih Put, semoga demikian adanya..

    @alamendah
    Sepakat mas, meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan tetapi semangat itu senantiasa menyala di dalam dada mereka..
    Terima kasih sudah dilink..Salam hangat persahabatan!

    @kawanlama95
    Amiin ya RABBI, dan semoga kakak dan kita semua yang saling mendoakan dalam kebaikan diizinkan oleh ALLAH untuk bisa bertemu di surgaNYA kelak, amiin...

    ReplyDelete
  10. wah.. benar juga.
    tapi saia terLaLu sering mengucapkan terimakasih kepada orang..
    inspiratif tante post nya.

    tanya : bapak bapak nya ganteng ga tante? hhoho..

    ah iya. sudah saia Linkback tu. :)

    ReplyDelete
  11. @fariz
    hai juga Mas Fariz...
    terima kasih sudah berkenan untuk mampir:)

    @tuannicogarukgarukpala
    Terima kasih ponakan ku Nico :)
    Oh jelas ganteng doonk, tapi teteuup masih lebih ganteng ponakan ku tuannico yang lagi garuk-garuk pala kok he he...:)

    Terima kasih ya sudah di linkback
    Semoga silaturrahim tetap terjaga:)

    ReplyDelete
  12. alhamdulillah
    semua rezeki itu dari Sang Mempunyai

    terima kasih
    rezeki itu datang dengan berbagai cara

    ReplyDelete
  13. Wah subhanallah, benar Bang Attayaya..
    Salam hangat persahabatan!

    ReplyDelete
  14. yaah begitulah mba... kadang kita selalu terfokus pada hal2 besar sampai kita lupa akan hal-hal kecil seperti mengucapkan Alhamdulillah, padahal justru sebenarnya hal-hal kecil itulah yang menentukan suatu nilai.
    aku suka membaca postingan2 mb rita.. terus berbagi untuk kita2 ya mbak.... trimakasi, :)

    ReplyDelete
  15. Duh, indah dan bijak nian kata-kata mu mba..
    Betul sekali, dan sebenarnya hal-hal besar itu justru berawal dari sesuatu yang kecil...

    Alhamdulillah kalau ada manfaatnya.
    Terima kasih juga mba Ika:)

    Keep in touch & Salam silaturrahim:)

    ReplyDelete
  16. selamat malam jeung

    semoga mimpi indah malam malamnya
    salam hangat selalu

    ReplyDelete
  17. Karena bacanya saat dinihari, Selamat Dinihari mas Blue:) aku harap mimpi indah telah menyapa tidurmu semalam:)

    Salam hangat persahabatan selalu:)

    ReplyDelete
  18. sebuah peljaran yang sangat berharga...
    salam kenal..

    ReplyDelete
  19. Salam kenal kembali Gelza...
    Terima kasih ya sudah berkunjung:)

    ReplyDelete
  20. betapa sangat jarangnya kita secara lisan mengucapkan alhamdulillah ketika mendapatkan suatu kenikmatan. nasib kita jauh lbh baik drpd si bapak penarik gerobak. apakah krn kebanyakan kenikmatan yg kita dapatkan itu kah sehingga kita enggan ber-hamdallah kepada Maha Pemberi?
    demikian pula dng ucapan terima kasih kepada sesama. pdhl ucapan hamdallah dan terima kasih itu gratis loh ya...
    saya sangat percaya bahwa sikap syukur dan terima kasih yang tulus itu dapat membukakan pintu-pintu rizki yang lainnya yang mungkin sebelumnya masih tertutup.
    kita mulai lagi yuk..untuk sll bersyukur dan berterima kasih....

    ReplyDelete
  21. Iya, bisa jadi Pak Gus, mungkin karena kebanyakn kenikmatan sehingga kita jadi lupa untuk bersyukur...Mari pak kita mulai lagi berbenah diri dan hati agar senantiasa ingat kepada sang Pemberi...

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin