Tuesday, July 14, 2009

KDRT bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja (Bag.2)

Tahukah anda, terus terang saya sendiri sampai menghitung tindakan keji si suami kepada istrinya. Sampai pada kali yang ke empat (dalam hitungan saya), si suami benar-benar berang dan kemudian menjambak rambut istrinya dengan penuh amarah, sehingga penumpang yang duduk di sebelah kanan saya pun ikut terbangun karena tindakannya, dan seketika saya pun bisa melihat ada rona kekagetan di muka penumpang di sebelah saya tersebut. Tetapi tidak mau ambil pusing dengan hal itu, seketika penumpang di sebelah saya pun melanjutkan kembali tidurnya.

Rasanya ingiin sekali saya berteriak kepada si suami atas apa yang telah ia lakukan kepada istrinya. Namun apalah daya, saya hanya sendiri dan sama sekali tak berani, sementara sebagian besar penumpang pada saat itu tengah terlelap, saya khawatir justru nanti si suami akan berang pula kepada saya. Di samping itu, saya juga khawatir dituduh mencampuri urusan dalam negeri rumah tangga orang lain. Meskipun saya tahu bahwa tindakan tersebut sudah masuk ke dalam kategori ”kekerasan di dalam rumah tangga” untuk level tertentu. Dan hal tersebut bisa dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

Pada kali yang ke empat itu akhirnya sang istri pun terbangun juga dari tidur pulasnya, dan saya lihat dia sedikit marah atas tindakan suaminya itu, meski hanya sebatas gumaman dan omelan di mulut. Dalam hati saya berfikir nih orang kok bisa yah hidup dengan tipe laki-laki kasar seperti suaminya. Hati saya benar-benar miris melihat kejadian itu, di muka umum saja si suami tega bersikap kasar dan tidak beradab seperti itu kepada istrinya, lalu bagaimana kah di dalam rumah mereka???, saya tidak bisa membayangkannya.

Sedih dan kesal!!, itulah perasaan yang saya rasakan pada saat itu. Bagaimana tidak, kekerasan fisik terhadap kaum saya sendiri dilakukan oleh seseorang yang seharusnya bertindak sebagai imam dan pelindung di dalam keluarga, sungguh sangat ironis bukan?. Yah kekerasan dalam rumah tangga memang bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja, tidak memandang apakah itu rumah tangga selebriti atau rakyat biasa, rumah tangga bangsawan atau rakyat jelata. Dan sebagian besar yang menjadi korban dalam tindakan tersebut adalah kaum wanita. Hal ini dapat difahami karena secara fisik wanita memang jauh lebih lemah dibandingkan pria.

Namun terlepas dari siapapun yang menjadi korban atas kekerasan dalam rumah tangga tersebut, jelas sekali perbuatan itu sangat di larang, baik oleh aturan agama maupun aturan negara. Dan si korban bisa melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib, apalagi yang pernah saya dengar bahwa saat ini Aparat sendiri telah menyediakan pelayanan khusus untuk para korban kekerasan dalam rumah tangga di masing-masing daerah. Namun sayang seribu kali sayang, hingga saat ini baru sebagian kecil saja dari masyarakat yang sadar akan pelayanan tersebut, selain itu juga sebagian besar dari kita masih menganggap bahwa kasus-kasus seperti itu merupakan bagian dari urusan domestik rumah tangga, sehingga merupakan suatu aib jika harus dibeberkan kepada orang luar. Tentu saja kita berharap seiring dengan berjalan nya waktu, semakin banyak orang yang sadar dan melek akan hak-hak mereka di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa itu salah satunya adalah bahwa kita para wanita, harus lah berhati-hati dalam memilih calon suami. Utamakanlah kemuliaan akhlak dan agamanya dalam memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping hidup kita kelak. Karena bagaimana pun suami adalah seseorang yang akan menjadi imam di dalam rumah tangga kita. Dan memang sudah menjadi sunnatullah, jika kita ingin sesuatu yang baik datang ke dalam kehidupan kita, maka sudah sepatutnya nya pun kita juga harus senantiasa menanam benih-benih kebaikan tersebut di dalam keseharian kita. Begitu pula halnya jika kita mendambakan seorang calon suami yang baik untuk diri kita, maka kita harus senantiasa berusaha memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Karena wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik, dan sebaliknya lelaki yang baik itu hanya untuk wanita yang baik.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk senantiasa belajar dan berubah ke arah yang lebih baik, serta tetap konsisten (istiqomah) dan bersabar di dalam kebaikan tersebut, amiin.

7 comments:

  1. wah, kalo saya yg diperlakukan tidak baik (semogatidakpernahterjadi) oleh suami saya (yangbelumketahuansiapa), bakal saya bales jambak juga tu, kak (sayapanggilkakya?). enak aja mau maen2 sama sayah. heh! *lho? emosi? :D*

    ReplyDelete
  2. Jika kejadiannya di depan mata..emang rada njlimet menghadapinya, mbak...

    Btw..oprah pernah lho study kasus kayak begini..dan memang rata2 orang cuek saat berada pada kondisi melihat kasus KDRT

    Tapi ntah kenapa, rasanya...jika sudah ada laki2 yang main tangan..ada baiknya kita juga turut campur kali, ya, mbak ?\

    Kurang ajar betul laki2 yang berani main tangan sama perempuan...bener, khan ?

    ReplyDelete
  3. @Yoan
    Iya, panggil kak jg boleh, asal jangan panggil OM aja ya he he he...Piss:)
    Iyah setuju Yo!! kalo aku bakal langsung telp Pak POlisi tuh, bisar tahu rasa he he he..*loh kok jd ikut emosi :D*


    @Putri
    Iya, sebenernya pengen banget tuh Put bisa menegur si suami, tapi yah apalah daya ku kala itu, hiksszz...

    ReplyDelete
  4. ya begitulah kehidupan . memang bila ada kejadian tersebut harus hati2 de, salah salah kita yang kena. sebab kawanku juga pernah menegahi eh malah dia yang kena. tapi kalau kita yakin dan seyakin nya pasti kita bisa selesaikan. disini kemampuan retorika dan bahasa tubuh yang berwibawa serta talenta yang meyakinkan. yang jelas kalau berani dan tidak ragu2 pasti berhasil. apalagi kalau perempuan. bisa jadi sebenarnya ada sesuatu di balik itu semua dan kita belom tauk

    ReplyDelete
  5. de , saranmu sudah aku lakukan,wah abis nonton tV one jam 9 - 10 malem aku tidur. kalo mau ngeblok pagi dini hari nanti tidur dulu dah. terus bangun dan Tahajud terus ngeblog dah

    ReplyDelete
  6. Iya kak Zam, sebenarnya ingin sekali sih bisa menegur, cuma aku ragu dan takut juga he he...terus yah kemampuan retorika ku kan sangat buruk hihihi...Iya yah kalau ada sst dibalik itu semua, kasihan juga wanita itu..
    Mudah2an Allah mengampuni dosaku yg waktu itu hanya diam...

    Wah syukur deh kak, gitu donk, kalau bisa tidur lebih awal kan lebih bagus, jadi tubuh lebih segar dan mudah bangun paginya:)

    Emang kak, ngeblog malam2 abis shalat tuh mengasyikkan banget ya..:)

    ReplyDelete
  7. wah ati2 de kalau negur, tapi kalo ragu ga usah.
    wah enak seeh kalo ngeblok jam 2 ato jam 3. lebih seger gitu. tapi istirahatnya udah cukup de

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin