Monday, July 20, 2009

Salah Satu Tugas OSPEK, Kirim Email

Ketika saya membaca pengumuman di salah satu media online beberapa hari yang lalu berkaitan dengan kompetisi penulisan melalui blog yang bertemakan tentang pengalaman pertama ketika online, saat itu memori saya langsung berlarian menjelajahi lorong waktu dan berhenti di periode tahun 2000 an, tepatnya pada bulan Agustus. Ketika itu bertepatan dengan masa orientasi mahasiswa baru di kampus saya, salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung.

Masih sangat jelas dalam ingatan saya ketika saya membaca salah satu dari daftar tugas yang diberikan oleh panitia OSPEK kala itu, yaitu mengirimkan sebuah surat elektronik (email) kepada alamat yang telah ditentukan oleh panitia dengan menggunakan alamat email sendiri, dan di dalam email tersebut kami harus mencantumkan: nama lengkap, nomor identitas mahasiswa, nama kelompok dan jurusan yang kami ambil. Dan email tersebut paling lambat harus sudah diterima oleh panitia OSPEK yaitu tepat pada pukul 24.00 WIB saat hari terakhir kegiatan OSPEK berlangsung di kampus kami. Panitia OSPEK menyampaikan bahwa tujuan dari salah satu tugas tersebut (mengirim email) yaitu untuk memperkenalkan dunia maya kepada para mahasiswa baru yang mungkin saja sama sekali belum pernah bersentuhan secara langsung dengan internet sebelumnya.

Sumpah!! saya bingung setengah hidup (saya tidak mau menyebut setengah mati karena saya belum pernah merasakan mati hehe;)) ketika membaca salah satu tugas tersebut, bagaimana tidak, jangankan sebuah alamat email membuka halaman-halaman dalam internet pun saya belum pernah, baru sebatas belajar aplikasi komputer yang mendasar saja. Maklum pada saat itu masih tahun 2000-an, internet mungkin bisa dikategorikan sebagai barang langka untuk orang-orang daerah seperti saya. Dan ketika saya SMA dari pihak sekolah pun tidak pernah ada tuh tugas-tugas yang mengharuskan kami untuk membuka internet atau mungkin mengirimkan tugas sekolah melalui email, yah ditambah lagi karena memang biaya untuk mengakses internet di daerah pada saat itu masih sangat mahal. Meski untuk masa sekarang pun sebenarnya biaya untuk berselancar di internet di negara kita masih tergolong tinggi dibandingkan dengan biaya internet di negara-negara tetangga. Tetapi setidaknya saat ini akses untuk bisa menjumpai teknologi tersebut sudah jauh lebih mudah dibandingkan dengan masa tahun 2000 an dulu.

Demi tugas OSPEK tersebut, saya bersama seorang teman yang kala itu juga ternyata masih belum memiliki alamat email mulai mencari-cari informasi. Dan kami lihat di sepanjang jalan Dipati Ukur banyak bertebaran warnet, dengan harga yang semuanya hampir relatif sama. Kemudian kami putuskan untuk membuat tugas itu bersama-sama. Kami tidak memiliki banyak waktu untuk belajar tentang seluk-beluk internet terlebih dahulu, karena dua hari lagi kami harus sudah menyelesaikan tugas tersebut. Sementara setiap hari kami harus datang pagi-pagi sekali dan pulang pada saat hari sudah hampir gelap. Tapi demi tugas, pada hari kedua setelah pulang OSPEK kami sempatkan untuk mengunjungi salah satu warnet di daerah Dipati Ukur Bandung (wuuaaaaa, kenangan masa kuliah itu menari-nari kembali dalam ingatankuu...).

Pada saat itu akang penjaga warnet mempersilakan kami untuk memilih tempat yang kami mau. Tetapi dengan sedikit malu-malu kami memanggil akang penjaga warnet, dan dengan suara pelan kami bilang bahwa kami ingin mengirim sebuah email untuk tugas OSPEK, namun masalahnya kami belum memiliki alamat email pribadi dan ditambah lagi kami juga belum tahu bagaimana cara membuatnya he he he, polos sekalliii;). Mendengar pengakuan jujur itu si akang penjaga warnet tersenyum simpul, lalu saat itu juga dia bilang bahwa dia akan membimbing kami sampai selesai. Waaaaaah senangnyaaaa, Alhamdulillah, akang penjaga warnet teh baik pisan eeuuuy.

Lalu secara bergantian kami pun dibimbing oleh akang yang baik hati itu untuk membuka sebuah account di salah satu domain. Kebetulan pada saat itu tidak terlalu banyak pengunjung sehingga si akang bisa mengajari dan membimbing kami dengan fokus. Terus terang saya benar-benar masih gagap (baca: gaptek), tetapi saya coba perhatikan dengan seksama bagaimana si akang guru tersebut beraksi di internet mulai dari cara menuliskan alamat web, menggunakan tanda refresh, sampai kepada bagaimana caranya kita menyimpan alamat email orang lain di dalam email kita. Lalu si akang juga sekilas mengajarkan kepada kami trik-trik tentang berselancar di dunia maya, saking baik hatinya si akang juga memberikan kepada kami beberapa web yang bagus untuk dikunjungi. Dan begitu lah seterusnya si akang tersebut membimbing kami dengan penuh ketulusan, tanpa mengharapkan apapun. Karena setelah selesai si akang hanya mau menerima bayaran rental internetnya saja, padahal kami berniat memberikan ”sesuatu” kepadanya karena kami merasa telah merepotkan dan mengambil waktu bekerja beliau.

Alhamdulillaaaaah, di bawah bimbingan akang yang baik hati tersebut untuk pertama kalinya saya berhasil mengirimkan email kepada panitia OSPEK sebagai salah satu tugas untuk kami para mahasiswa baru saat itu. Di halaman pengiriman email tersebut saya membaca tulisan ”Has been sent succesfully!”, dan si akang bilang itu tandanya email kami sudah sampai ke alamat yang dituju. Betapa luar biasa gembira dan takjubnya saya pada waktu itu karena akhirnya tugas terakhir dalam masa orientasi tersebut berhasil saya lakukan dengan baik dan tepat waktu. Dan hal ini salah satunya adalah berkat budi baik akang penjaga warnet yang tidak akan pernah saya lupakan sampai kapan pun. Terima kasih banyak akang atas bantuannya:).

Setelah tugas mengirim email selesai, masih merasa penasaran dan ingin mencoba trik-trik yang telah diajarkan tadi saya pun mencoba membuka beberapa alamat web yang direkomendasikan oleh akang yang baik hati itu. Pelan-pelan saya pun mulai menuliskan alamat web nya, lalu keluar lah tampilan halaman muka dari web tersebut. Setiap kali saya tidak sengaja menekan mouse maka tidak lama kemudian halaman web tersebut pun sudah berganti ke halaman yang lain, saya jadi bingung padahal kan saya masih ingin melihat-lihat dan membaca halaman yg tadi. Untungnya saya masih ingat kata-kata akang tadi bahwa kalau kita ingin kembali ke halaman sebelumnya dalam internet maka kita cukup mengklik icon tanda panah ke kiri (Back). Dan jadilah icon tanda panah tersebut menjadi icon yang paling sering saya klik dibandingkan yang lainnya, he he he maklum pemula bung!;).

Ternyata setelah lama-lama saya perhatikan, tidak semua halaman di web tersebut jika kita klik akan berganti menjadi halaman baru, hanya tulisan-tulisan atau gambar yang jika kita sorot dan kursor nya berubah menjadi bentuk tangan saja yang halamannya akan berubah jika kita klik. Karenanya setelah saya tahu itu, selanjutnya saya sangat berhati-hati dalam memegang mouse, meski tidak semudah itu ternyata karena terus terang pada saat itu saya benar-benar merasa grogi berhadapan dengan makhluk yang bernama internet he he he lebay deh...

Di tengah rasa decak kagum saya akan kehebatan dunia dalam sebuah kotak kecil yang di fasilitasi melalui teknologi internet ini saya teringat kata-kata panitia OSPEK kemarin, bahwa setidaknya melalui tugas tersebut kami akan mulai mengenal sebuah dunia maya yang akan memperlihatkan seluk beluk dunia virtual di luar sana yang kita tempati ini dengan sebenar-benarnya, bukan sebuah rekayasa apalagi khayalan belaka, ditambah lagi melalui teknologi tersebut manusia telah mampu meruntuhkan segala batas ruang dan waktu. Dan pada saat itulah untuk pertama kalinya saya online.

Tidak terasa ternyata sudah hampir dua jam saya membolak-balik (emangnya buku dibolak balik ;)) halaman demi halaman di dunia maya itu, dan pada saat itu waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam. Oke, its time to go home and take a rest !, karena besok pagi-pagi sekali saya sudah harus berkumpul lagi di kampus untuk menjalani kegiatan OSPEK hari terakhir. Lalu saya sudahi pelajaran internet malam itu dengan kembali membuka email pribadi saya, sambil praktek mengganti password dan iseng-iseng melihat siapa tahu ada balasan dari surat yang telah saya kirim tadi he he he....Sungguh sebuah pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga telah saya dapatkan malam itu.

8 comments:

  1. Alhamdulillah akhirnya bundo bisa juga menyapa Rita disini..
    kmrn krn gangguan koneksi, shg pilihan profil ga bisa muncul di komputer bundo..

    duh jadi ingat dipatiukur.. bundo dah dikampung lagi skrg
    dan sll rindu D.U.. sekeloa juga :)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah, terima kasih bundo atas kunjungannya...:)

    Wah ternyata bundo mantan penduduk Sekeloa juga ya:) dulu kuliah di mana bundo??
    Jangan-jangan dulu sebenarnya kita pernah ketemu lagi he he he...

    ReplyDelete
  3. ya pengalaman yang selalu diinget . wah ga juga de . sekalipun kota besar pada tahun itu hanya sebagian kecil mahasiswa kok yang pake Internet. wah kalo aku taun berapa ya .1999 kaya deh. apa taun 2000 juga tapi aku biasa aja tuh. ga tau kayanya bisa sendiri dah.

    dipati ukur Unpad donk .lagi mau tahajud ya

    ReplyDelete
  4. Oh gitu ya mas 95, aku fikir cuma orang daerah aja yg masih ketinggalan internet pd zaman itu...

    Wah hebat dunk berarti proses belajarnya cepat tuh...enggak kayak aku, suka lemot he he..

    Yup betul UNPAD, emang mas dulu kuliah di Bandung juga ya?? kuliah dimana mas?

    ReplyDelete
  5. Anda dapat mengajak teman-teman anda untuk mendaftarkan juga ke kumpulblogger.com, Apabila mereka bergabung atas rekomendasi anda, maka setiap 1 kali klik dari pengunjung blog mereka, Anda akan mendapatkan 25 Rupiah.
    Refferal hanya berlaku untuk level satu saja.

    http://Kumpulblogger.com/signup.php?refid=84692

    Promosikan dan Gunakan URL tersebut untuk memperbanyak anggota kumpulblogger.com yang tergabung dibawah rekomendasi anda.

    http://themakemoney2009.blogspot.com/

    ReplyDelete
  6. Hhmmmm..ini baru seru Mbak... :)
    Salam Bocahbancar

    ReplyDelete
  7. nice posting ! La lg blajar ngblog nih . .

    aduh aduh, aq kebetulan besok pra ospek jg ni mb .
    poseeenggg . . hehe .


    salam kenal .

    ReplyDelete

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin