Friday, May 28, 2010

LaNgiT maSih BiRu...


Kepada kedua mempelai Gadis berucap: ”barakallah..”.
Dalam luka ia mencoba tegar: ”tanpamu langit masih biru, tanpamu bunga pun tak layu..”.


================================================================
Fiksi Mini ini diikutsertakan untuk memeriahkan perhelatan nya mba Wi3nda, semoga belum telat, udah last minute nih kayaknya :D

Wednesday, May 12, 2010

Malaikat Pelindung

Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan: ”Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?”.

Tuhan pun menjawab: ”Diantara semua malakat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawat dan mengasihimu”. Si kecil bertanya lagi: ”Tapi di sini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia”. Tuhan pun menjawab: ”Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia”. Namun si kecil bertanya lagi: ” Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?”.

Tuhan pun menjawab: ”Malaikatmu itu akan membisikkan kata-kata paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu, dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia”. Si Kecil bertanya lagi: ”Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara pada Mu ya Tuhan?”.

Tuhan kembali menjawab: ”Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa”. Lagi-lagi si kecil menyelidik: ”Namun, aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”.

Tuhan pun menjawab: ”Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu”. Namun si kecil ini malah sedih: ”Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihatmu lagi”. Tuhan menjawab lagi: ”Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagunganKu, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat pada Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk mengingatKu. Walau begitu, Aku akan selalu ada di sisimu”.

Hening..Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup: ”Ya Tuhaaan, aku akan pergi sekarang. Tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku...”.

Tuhan pun kembali menjawab: ”Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu...”

=================================================================
Tulisan ini saya peroleh dari seorang teman, dan di akhir tulisan itu tertulis sumbernya: ”Situs resmi sang juara dunia balap F-1: http://www.michael-schumacher.com, Sunday, January 27, 2002”. Tetapi ketika saya coba klik lagi alamat itu, saya tidak menemukan tulisan motivasi seperti ini.


Friday, May 07, 2010

BaRiSaN SuNgKai di UjuNg SeNja…


Suatu senja dalam dekapan belantara
Langit cerah berganti kelabu, aku terpaku
Memandang barisan sungkai di hadapanku,
Tengah bergoyang ke kanan, lalu ke kiri
Menari ikuti irama melodi sang bayu…

Sengkuang, Air Upas_Kalbar
13 April 2010.
=========================================================

* Senja itu selepas bekerja aku duduk bermenung seorang diri, memandang dan menikmati indahnya gerakan pohon sungkai yang berbaris di depan kantor. Dalam hati aku bertanya apakah yang telah membawa dan mengantarkanku ke tengah belantara ini?. Sedikitpun aku tak pernah menyangka akan sampai dan menginjakkan kakiku di sini. Terkadang aku merasa telah salah dalam melangkah, namun kemudian aku tersadar, bahwa tak akan pernah sejengkal pun kaki ini bergerak tanpa seizin NYA…

Semuanya berjalan laksana sungai yang sedang mengalir. Irama-NYA yang terus menuntunku, bergerak membawaku ke penghujung senja…

** Suatu hari, seseorang yang telah tinggal selama enam bulan di perkebunan di pedalaman Kalbar tempat saya bekerja berucap kepada saya : “wah ternyata barisan sungkai itu indah ya, saya baru sadar, padahal sudah enam bulan loh saya tinggal di sini”…

Mendengar ucapannya saya jadi terfikir, bahwa memang sering kali kita sangat lambat untuk bisa menangkap “keindahan” yang tersaji di hadapan mata kita. Dan sering kali pula ALLAH membukakan mata batin kita melalui orang lain untuk bisa melihat dan menikmati “keindahan” itu…
==========================================================

* Sungkai dengan nama latin peronema canescens atau sering disebut juga sebagai jati sabrang, ki sabrang, kurus termasuk ke dalam famili verbenaceae. Daerah penyebaran sungkai ini di Indonesia adalah di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan keseluruhan Kalimantan. Tempat tumbuh di dalam hutan tropis dengan tipe curah hujan A sampai C. Tinggi pohon mencapai 20-30 m. Kegunaan sungkai cocok untuk rangka atap, karena ringan dan cukup kuat. Selain itu juga dipakai untuk tiang rumah dan bangunan jembatan (Sumber: www.dephut.go.id).


LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin